Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tinjau Progres PLTB Tolo, Dirjen Kelistrikan Tegaskan EBT 23% di 2025

Tinjau Progres PLTB Tolo, Dirjen Kelistrikan Tegaskan EBT 23% di 2025 Kredit Foto: ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana bersama Direktur Pengadan Strategis II PLN Djoko R Abumanan melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo kapasitas 60 MW di Kabupaten Jenoponto, Jumat (6/9/2019).

Sebagaimana diketahui, PLTB Tolo merupakan bagian dari proyek percepatan pembangunan pembangkit 35.000 MW, sekaligus bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target bauran energi nasional 23% dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025.

Dengan nilai investasi sebesar US$160,7 juta, pembangunan PLTB Tolo menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 390 orang.

Baca Juga: Jalan Keluar Tekan Impor BBM: Kendaraan Listrik hingga EBT

Sebagai pembangkit tenaga bayu terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap, PLTB Tolo memiliki kadar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sekitar 42%, memiliki 20 wind turbine, dengan tinggi tower 133 m dan panjang bilah atau baling-baling mencapai 64 m.

Masing-masing turbin mampu mengalirkan listrik sebesar 3,6 MW dengan capacity factor (CF) kumulatifnya sebesar 30% lebih. Adapun total kWh produksi yang dihasilkan PLTB Tolo sejak Desember 2018 hingga Agustus 2019 sebesar 142.86 MWh.

Rida Mulyana menyampaikan, kunjungan kerja ke lapangan ini guna memastikan progres sinkronisasi ke sistem PLN.

"PLTB ini merupakan pembangkit EBT kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan dan salah satu dari proyek 35.000 MW. Diharapkan ke depannya ada lagi green energy serta smart grid energy di Sulawesi Selatan," jelas Rida dalam keterangannya.

Pembangkit yang berlokasi di Kampung Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan ini merupakan pembangkit EBT yang masuk dalam sistem Sulawesi bagian Selatan (Sulbagsel).

Baca Juga: BPJS dan Listrik Bakal Naik, Gerindra Tagih Janji Jokowi

Dengan total daya mampu sistem Sulbagsel mencapai 1.499 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.165 MW, sehingga memiliki cadangan daya sebesar 334 MW. PLTB Tolo ini menambah porsi bauran energi pembangkit EBT di sistem Sulbagsel menjadi sebesar 29-30% (PLTB sebesar 7% dan PLTA sebesar 22%).

Adapun untuk sistem Sulawesi, bauran penggunaan EBT telah mencapai 32,94 %, PLTB sebesar 4,15%, PLTA sebesar 21,12 %, dan PLTP sebesar 7,66 %.

PLN berkomitmen untuk mencapai target 23% pemanfaatan EBT di 2025, hingga saat ini (6/9/2019) kapasitas pembangkit EBT nasional yang terpasang sebesar 7.292 MW atau setara dengan 12,36% dari seluruh bauran energi pembangkit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: