Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Turis, Ribuan Wanita Berhijab di Kuba Ternyata Mualaf

Bukan Turis, Ribuan Wanita Berhijab di Kuba Ternyata Mualaf Kredit Foto: Washington Post
Warta Ekonomi, Jakarta -

Semakin banyak ditemukan perempuan berhijab jalan-jalan menyusuri jalan tua Kota Havana, Kuba. Namun perempuan berhijab ini bukanlah turis asing. Rupanya semakin banyak perempuan Kuba masuk islam. Menurut laporan Reuters, perempuan Kuba yang masuk islam jumlahnya meningkat dari hari ke hari.

 

Maryam Camejo, jurnalis berusia 27 tahun masuk Islam tujuh tahun lalu. Ia mengatakan, semakin banyak perempuan muda di Kuba masuk Islam dalam beberapa tahun terakhir.

 

Baca Juga: Orang-orang Inggris yang Jadi Mualaf: Abdullah Quilliam

 

Para perempuan muslim ini tak terhalang oleh ‘cuaca’ Karibia. Mereka terus berjuang mempertahankan agamanya meski sulit mencari makanan halal dan masjid.

 

Isarua Argudin, 35 tahun, mengatakan, ia mengalami kesulitan karena kurangnya 'pengetahuan' soal Islam di pulau itu.

 

Baca Juga: Kisah Mualaf di Zaman Victoria: Robert Stanley

 

Untuk membantu mualaf baru, Maryam Camejo bergabung dalam komunitas Muslim lokal dan mengajar kelas-kelas bahasa Arab dan Alquran di Masjid Havana yang diresmikan pada tahun 2015.

 

Islam diperkenalkan ke Kuba oleh mahasiswa muslim yang datang dari negara-negara Asia seperti Pakistan pada 1970-an dan 80-an. Komunitas muslim biasanya berkumpul di aula doa di kawasan Kota Tua Havana.

 

Seperti dilansir About Islam, Jumat (6/9/2019), Islam merupakan agama baru di Kuba. Namun sudah ribuan orang yang menjadi mualaf dan membentuk sekitar 0,1 persen dari populasi. Menurut Liga Islam Kuba, komunitas muslim di negara itu terhitung lebih dari 6.000 orang termasuk sekitar 1.200 perempuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: