Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbeda dengan PM China, Kanselir Jerman Bilang Kebebasan Hong Kong Harus Dijamin

Berbeda dengan PM China, Kanselir Jerman Bilang Kebebasan Hong Kong Harus Dijamin Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Beijing -

Kanselir Jerman Angela Merkel menjelaskan pada Jumat (7/9) jika hak dan kebebasan orang di Hong Kong harus dijamin. Komentar tersebut disampaikannya usai bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing.

 

Hong Kong saat ini tengah mengalami protes yang digerakkan oleh massa pro-demokrasi selama berbulan-bulan. Merkel mengatakan dia telah membahas ketegangan di kota bekas jajahan Inggris itu, dan hak-hak sipil warga Hong Kong dengan PM Li.

 

ofa010j5d8r40rhy1fxy_22066.jpg

 

Ia meminta “hak-hak dan kebebasan ini tentu saja harus dijamin".

 

"Dalam situasi saat ini, segala sesuatu harus dilakukan untuk menghindari kekerasan," jelas Merkel saat konferensi pers bersama dengan Li mengutip AFP, Sabtu (7/9/2019).

 

Baca Juga: China Ancam Turunkan Militernya Jika Situasi di Hong Kong Tak Kunjung Mereda

 

"Dan solusinya hanya dapat ditemukan dalam proses politik, artinya melalui dialog."

 

Merkel dikabarkan datang ke di China pada Kamis dengan rombongan para pengusaha.

 

Protes di bandara

 

Polisi anti huru hara telah siaga di bandara Hong Kong, lokasi titik kumpul para pedemo. Pada Rabu, pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengejutkan banyak orang dengan mengumumkan dia membatalkan undang-undang ekstradisi (RUU) yang kontroversial hingga memicu demonstrasi berkepanjangan.

 

dwu4zn21xz6no4hpt12m_15616.jpg

 

Walaupun RUU telah ditarik, demonstran tidak akan berhenti berunjuk rasa karena mereka menuntut adanya penyelidikan kekerasan oleh polisi dan penangkapan lebih dari 1.100 orang. Pesan yang disebar koordinator demo menyerukan kepada pedemo untuk berkumpul di bandara.

 

Polisi lantas merespons dengan meenyisir anak muda serta memeriksa kartu identitas mereka. Situasi di bandara walaupun tenang namun penumpang harus mengantre untuk memeriksa tas melakukan boarding pass sebelum diizinkan masuk. Menurut laporan dari AFP melihat seorang pemuda ditahan dan dibawa pergi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: