Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Netizen Bereaksi: PB Djarum Jangan Pamit

Netizen Bereaksi: PB Djarum Jangan Pamit Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Audisi umum beasiswa bulutangkis 2019 menjadi ajang pencarian bakat atlet muda bulu tangkis di Indonesia yang terakhir kalinya digelar PB Djarum pada tahun ini. Hal tersebut membuat banyak pihak terkejut. Di jagat Twitter, salah satu tanda pagar yang ramai #PBDjarumJanganPamit.

Warganet meminta PB Djarum untuk membatalkan keputusannya. Mereka mengaku masih membutuhkan PB Djarum untuk mencari bakat-bakat petenis muda untuk dilatih menjadi atlet yang bisa mengharumkan nama bangsa.

"#PBDjarumJanganPamit kita masih butuh engkau buat kami bangga," tulis salah satu warganet.

"#PBDjarumJanganPamit Anak-anak daerah Indonesia masih butuh audisi. Enggak tahu gimana nasib prestasi badminton ke depannya kalau disetop begini. #savePBDjarum," tulis warganet lain.

"Selamatkan bulutangkis Indonesia, selamatkan mimpi mereka #PBDjarumJanganPamit," kata lainnya.

Alasan audisi umum beasiswa bulutangkis 2019 oleh PB Djarum dihentikan sementara  menyusul polemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI. KPAI menyatakan bahwa ada eksploitasi terselubung pada anak yang dilakukan Djarum Foundation dalam kegiatan audisi beasiswa bulutangkis yang diberikan.

Karena itu, KPAI meminta pemanfaatan anak untuk mempromosikan brand image Djarum dalam kegiatan tersebut segera dihentikan.

Dan buntut dari hal tersebut, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin akhirnya mengumumkan bahwa pihaknya menghentikan audisi umum beasiswa bulutangkis pada tahun depan. Dia mengatakan, itu dilakukan demi kebaikan bersama, meredakan polemik dan waktu untuk memikirkan yang terbaik ke depannya.

"Pada audisi kali ini juga saya sampaikan ajang untuk pamit sementara waktu karena di tahun 2020 kita memutuskan untuk menghentikan audisi," katanya di Purwokerto, Sabtu, 7 September 2019, sehari menjelang rangkaian kedua audisi umum tahun ini, yang digelar di GOR Satria, Purwokerto mulai 8 sampai 10 September 2019 mendatang.

KPAI Tak Minta Audisi Dihentikan

KPAI sendiri menegaskan, pihaknya bukannya tidak menyetujui adanya pengembangan bakat yang dilakukan PB Djarum. KPAI hanya mempersoalkan pemakaian logo, warna dan lainnya yang identik dengan Djarum dalam atribut yang dikenakan anak-anak tersebut.

"Kita enggak minta (audisi) berhenti. Yang kita minta dua hal. Memang yang sudah disampaikan sebelumnya terkait dengan kegiatan yang mengandung eksploitasi terselubung dan kedua terkait dengan denormalisasi produk berbahaya zat adiktif," kata Komisioner Bidang Kesehatan KPAI Sitty Hikmawi, Minggu, 8 September 2019.

Menyikapi hal ini, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir mengaku prihatin. Karena itu, dia mengatakan akan membahas masalah tersebut dan mempertemukan KPAI dan PB Djarum untuk mencari solusi terbaik.

"Kami secara internal akan berdiskusi dan kemudian memanggil kedua pihak untuk duduk bersama karena sebenarnya, baik PB Djarum maupun KPAI memiliki tujuan yang sama, ingin membangun negara kita tercinta," ujarnya.

Sekadar informasi, audisi umum beasiswa bulutangkis PB Djarum sudah dimulai sejak 2006 untuk mencari atlet muda bulutangkis terbaik di Indonesia. Banyak atlet bulutangkis Indonesia yang mendunia jebolan PB Djarum, di antaranya Liliyana Natsir, Tantowi Ahmad, Mohammad Ahsan, dan Kevin Sanjaya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: