Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serangan Udara Misterius Hantam Basis Pro-Iran

Serangan Udara Misterius Hantam Basis Pro-Iran Kredit Foto: Fox News/ISI
Warta Ekonomi, Damaskus -

Serangan udara misterius menghantam basis milisi pro-Iran di Suriah timur pada hari Senin (9/9/2019) waktu setempat. Data korban tewas hingga Selasa (10/9/2019) mencapai 21 orang.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) dalam laporan awal mengatakan sebanyak 18 milisi pro-Iran terbunuh. Kelompok pemantau krisis Suriah itu belum mengetahui siapa pelaku serangan udara tersebut.

Lokasi serangan udara berada di wilayah al-Bukamal, Suriah timur, dekat perbatasan Irak.

Baca Juga: Israel Tuduh Iran Kembangkan Senjata Nuklir di Situs Rahasia, Kenapa?

Serangan itu terjadi pada hari yang sama di mana kelompok Hizbullah Lebanon mengklaim telah menjatuhkan pesawat tak berawak Israel di Lebanon. Militer Zionis mengakui salah satu pesawat nirawaknya memang jatuh di Lebanon, tapi tidak mengungkap penyebabnya.

Pada Agustus lalu, militer Israel menyerang sasaran di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, dalam apa yang dikatakannya sebagai upaya untuk menggagalkan serangan pesawat tak berawak Iran ke Israel.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan Hizbullah Lebanon telah berperang di Suriah untuk membela rezim Presiden Bashar al-Assad.

Baca Juga: Turki-AS Adakan Patroli Darat Bersama di Suriah Utara

Sementara itu, media yang dijalankan oleh Hizbullah Lebanon mengatakan, serangan pesawat-pesawat Israel menghantam sebuah kamp militer Suriah yang sedang dibangun di Suriah timur.

"Musuh menargetkan kamp yang sedang dibangun untuk tentara Suriah dan sekutunya untuk menempatkan tentara dari rumah-rumah sipil...Bangunan itu kosong pada saat penargetan dan tidak ada korban," demikian pernyataan unit media itu, mengutip sumber keamanan di Suriah, dilansir Reuters.

Menurut laporan tersebut, serangan terjadi di wilayah al-Bukamal. Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya tidak mengomentari setiap laporan asing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: