Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilot British Airways Mogok Kerja, Ternyata Ini yang Mereka Mau

Pilot British Airways Mogok Kerja, Ternyata Ini yang Mereka Mau Kredit Foto: Reuters/Hannah McKay
Warta Ekonomi, London -

Para pilot British Airways (BA) memulai mogok kerja selama dua hari sejak kemarin hingga hampir seluruh penerbangan dibatalkan. Aksi mogok kerja itu mengacaukan perjalanan ribuan penumpang maskapai tersebut.

Para pilot menuntut perbaikan gaji di maskapai yang menjadi bagian dari International Airlines Group (IAG) itu.

BA membatalkan 1.700 penerbangan menuju dan dari Bandara Gatwick dan Heathrow di London pada Senin (9/9/2019) dan Selasa (10/9/2019), menjelang aksi mogok kerja oleh anggota Asosiasi Pilot Maskapai Inggris (BALPA). Aksi ini merupakan yang pertama kali digelar oleh para pilot BA.

Baca Juga: Ngeri! Penumpang Panik Ketika Asap Penuhi Kabin British Airways

"Saya benar-benar mohon maaf bahwa aksi sinis serikat pilot telah menempatkan kami dalam posisi ini," ungkap Chief Executive Officer (CEO) BA Alex Cruz pada televisi BBC.

Dia menjelaskan, aksi mogok kerja ini sudah sangat merugikan berbagai pihak, mulai dari perusahaan sendiri sampai konsumen.

"Ini memengaruhi tujuan kita. Ini menghukum para konsumen, ini menghukum brand kita, ini menghukum semua kolega," imbuhnya.

Saham IAG turun lebih dari 2 persen pada awal perdagangan kemarin. BA menawarkan kepada para pilotnya kenaikan gaji 11,5 persen selama tiga tahun.

Kebijakan ini akan membuat gaji tertinggi pilot dari 167.000 pounds ditambah tunjangan 16.000 pounds menjadi lebih dari 200.000 pounds (Rp3,5 miliar) per tahun. Rata-rata pilot BA mendapatkan gaji sekitar 90.000 poundsterling per tahun. BALPA ingin kesepakatan gaji itu termasuk pembagian laba.

"British Airways telah melalui sejumlah masa yang bagus, kami ingin pembagian laba itu seperti juga kami berbagi sakit pada masa sulit," ungkap Sekretaris Jenderal BALPA Brian Strutton pada televisi BBC.

Dia menambahkan, para pilot ingin kompromi, tapi BA tidak bersiap untuk melangkah.

Maskapai menolak tawaran baru BALPA pekan lalu karena dianggap tidak dibuat dengan niat baik. BALPA menyatakan pihaknya akan membatalkan mogok kerja pekan ini jika BA mempertimbangkan tawaran itu.

Cruz menjelaskan, kenaikan gaji 11,5 persen berada di atas level inflasi dan tawaran itu telah mengakui bahwa BA menghasilkan laba. Inflasi Inggris mencapai 2,1 persen pada Juli.

Cruz menjelaskan maskapai telah siap negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang baik.

"Komitmen siapa pun di British Airways adalah mengatasi perselisihan ini secepat mungkin dan kami mendesak serikat pilot duduk bersama kami secepatnya sehingga kita bisa mencapai kesepakatan," kata Cruz dilansir Reuters.

Baca Juga: Orang Kaya Bebas! Crazy Rich Nigeria Pesan Pizza Pakai Pesawat British Airways

Dia menjelaskan, ini menjadi masalah BA dan akan diselesaikan oleh maskapai itu serta bukan oleh IAG.

Maskapai itu menyatakan, pihaknya tidak mendapat rincian dari BALPA tentang pilot yang akan mogok kerja dan tak bisa memprediksi berapa banyak yang tetap bekerja atau pesawat mana yang bisa terbang sehingga pihak maskapai harus membatalkan hampir 100 persen penerbangannya.

Setelah mogok kerja dua hari itu, aksi lain dijadwalkan pada 27 September. BA mendapat kritik terkait penjelasannya kepada para penumpang menjelang mogok kerja tersebut sehingga ribuan orang harus mengubah rencana penerbangannya.

Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) sedang menyelidiki maskapai itu setelah mendapat komplain dari para calon penumpang terkait pembatalan penerbangan mereka.

Regulator meminta maskapai menginformasikan kepada para konsumen tentang hak-haknya. Selama mogok kerja, BA harus mengembalikan uang tiket dari penerbangan yang dibatalkan, mengatur penerbangan pengganti atau penerbangan baru di hari lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: