Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asap Akibat Kebakaran Hutan, Pemerintah Malaysia Bagikan 500 Ribu Masker dan Tutup 409 Sekolah

Asap Akibat Kebakaran Hutan, Pemerintah Malaysia Bagikan 500 Ribu Masker dan Tutup 409 Sekolah Kredit Foto: Foto/REUTERS
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Pemerintah Malaysia telah membagikan secara gratis 500 ribu lebih masker wajah kepada warganya di wilayah timur Sarawak dan menutup 409 sekolah pada hari Selasa (10/9/2019). Hal tersebut dilakukan akibat kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan di Indonesia.

 

Menurut pihak berwajib di Singapura juga menjelaskan kondisi udara bisa mencapai level tidak sehat selama 24 jam ke depan jika angin terus membawa asap dari Indonesia. Banyak warga Singapura diimbau mencari bantuan medis jika merasa tidak sehat.

 

Kebakaran hutan di beberapa bagian wilayah di Sumatra dan Kalimantan di Indonesia terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi tersebut membuat pemerintah Indonesia mengirim ribuan tentara dan polisi untuk memadamkan api.

 

Beberapa negara tetangga Indonesia sering mengeluh tentang kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan, yang biasanya dipicu oleh para petani yang mencoba membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan pulp.

 

Baca Juga: Atasi Kebakaran Hutan di Sumatera dan Kalimantan, Malaysia Bersedia Kerahkan Bantuan

 

Pihak Departemen Pendidikan Malaysia mengatakan sebanyak 409 sekolah di Sarawak ditutup. Ratusan sekolah itu berlokasi di wilayah Kalimantan bagian Malaysia.

 

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NADMA) Malaysia mengatakan pihaknya telah mengirim 500.000 masker ke negara bagian Sarawak setelah indeks polusi udara mencapai tingkat yang tidak sehat pada hari Selasa.

 

Satu wilayah di Sarawak menyaksikan tingkat pencemaran yang sangat tidak sehat pada level 201. Sedangkan kondisi udara kategori "tidak sehat" terbaca di lima negara bagian Malaysia lainnya.

 

Wilayah Asia Tenggara kerap menderita akibat serangan kabut asap tahunan yang disebabkan oleh praktik tebang dan bakar hutan oleh para petani Indonesia. Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan dan dampaknya terhadap pariwisata.

 

Pihak terkait Indonesia pada pekan lalu menyatakan telah mendeteksi perlintasan kabut asap dari Kalimantan bagian Indonesia ke wilayah Kalimantan yang menjadi bagian Malaysia. 

 

Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia membantah temuan Malaysia dan Singapura bahwa negara-negara itu juga melihat kabut asap dari kebakaran di pulau Sumatra.

 

"Adapun kabut lintas batas, belum ada yang terdeteksi dari wilayah Sumatra menuju semenanjung Malaysia," kata BMKG, dikutip Reuters. Sebaliknya, BMKG mencatat bahwa tanda-tanda kebakaran hutan juga terlihat di Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, Timor Leste dan Thailand.

 

Menurut badan lingkungan Singapura mencatat kondisi udara yang agak kabur pada hari disebabkan oleh kebakaran yang terus-menerus di provinsi Riau dan Jambi di Sumatra.

 

"Mengingat perkiraan kualitas udara untuk 24 jam ke depan, orang-orang sehat harus mengurangi aktivitas fisik luar yang berkepanjangan atau berat," kata badan tersebut.

 

"Orang yang merasa tidak enak badan, terutama orang tua dan anak-anak, dan mereka yang menderita penyakit jantung atau paru kronis, harus mencari perhatian medis," imbuh lembaga tersebut.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: