Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terciduk Nyamar jadi Pria Saat Masuki Stadion, Suporter Wanita di Iran Bakar Diri

Terciduk Nyamar jadi Pria Saat Masuki Stadion, Suporter Wanita di Iran Bakar Diri Kredit Foto: (Foto/Alaraby)
Warta Ekonomi, Teheran -

Seorang wanita Iran yang merupakan penggemar sepakbola membakar diri. Hal tersebut dilakukan sebagai aksi protes dilarang memasuki stadion untuk mendukung tim sepakbola telah meninggal. Sang wanita itu membakar dirinya setelah mencoba memasuki stadion sepakbola dengan menyamar menjadi seorang pria.

 

Pihak berwajib di Iran sering menggagalkan wanita memasuki untuk masuk ke stadion. Kisah wanita itu membakar diri dikenal di media sosial dengan tagar "blue girl (gadis biru-red)", referensi ke warna tim favoritnya, Esteghlal FC dari Teheran.

 

Wanita penggemar bola tersebut dikenal dengan Sahar, bukan nama sebenarnya, ditangkap pada bulan Maret ketika dia mencoba memasuki stadion sepak bola.

 

Baca Juga: Bantah Klaim Netanyahu, Iran Sebut Israel Akan Rencanakan...

 

850oual25fzd2on60m71_11528.jpg

 

Usai dipenjara selama tiga hari dia dibebaskan dengan jaminan dan menunggu enam bulan untuk kasus pengadilannya. Dia kemudian kembali ke pengadilan dan mendapat kabar jika dirinya akan dihukum selama enam bulan hingga dua tahun penjara.

 

Seperti yang diwartakan BBC, Selasa (10/9/2019) dia kemudian membakar dirinya sendiri di depan gedung pengadilan dan kemudian meninggal di rumah sakit. Wanita di Iran telah dilarang masuk ke stadion untuk menonton acara olahraga pria sejak tahun 1981. Larangan itu dicabut pada tahun lalu karena ajang Piala Dunia.

 

Pihak Badan sepak bola dunia FIFA meminta Iran untuk mengizinkan wanita masuk ke stadion tapi hal itu belum dijamin oleh Iran. Kasus wanita bakar diri menyebabkan banyak perdebatan di Iran.

 

Masoud Shojaei, yang merupakan kapten tim sepak bola pria Iran, mengatakan di Instagram bahwa larangan itu "berakar pada pemikiran yang sudah ketinggalan zaman dan ketakuta ngeri yang tidak akan dipahami oleh generasi mendatang".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: