Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putrinya Tewas Saat Minum Pil Diet, Seorang Ayah di Inggris 2 Tahun Cari Penjual Obat

Putrinya Tewas Saat Minum Pil Diet, Seorang Ayah di Inggris 2 Tahun Cari Penjual Obat Kredit Foto: (Foto/SOLO Syndication/Mirror)
Warta Ekonomi, Worcester -

Seorang ayah berasal dari Inggris yang putrinya tewas usai menenggak pil diet berjalan sejauh lebih 2 ribu kilometer untuk bertemu dengan pedagang yang menjual pil tersebut. Apa yang dilakukan Doug Shipsey (53) berhasil. Seperti yang diwartakan Mirror, Senin (9/9/2019) ia bertemu dan mendapatkan permintaan maaf dari Andrei Shepelev (31) di luar apartemennya di Ukraina pada awal bulan ini.

 

Perjuangan yang dilakukan Shipsey agar bisa bertemu Shepelev tidak mudah. Ia harus berjuang selama dua tahun untuk mencari keadilan bagi putrinya, Beth yang meninggal usai meminum pil yang dibeli dari Shepelev.

 

Baca Juga: Kisah Mantan Bintang Porno AS Jannie Lee, Jatuh Miskin Sampai Tinggal di Gorong-Gorong

 

Ketika bertemu, Shipsey membawa foto Beth yang berusia 21 tahun mengatakan ke Shepelev. 

 

”Aku ingin Anda melihat ke mata putriku dan meminta maaf karena menjual pil yang membunuhnya." ujarnya.

 

Shepelev lantas menjawab dan meminta maaf dengan apa yang diperbuatkannya berakibat fatal. 

 

"Maaf, aku hanya ingin menghasilkan uang.” jelasnya.

 

"Aku menyesal. Jika saya tahu putrimu akan [mati] aku tidak akan pernah menjual apa pun padanya." tambahnya.

 

cr9rflphx1hhd1kaek5m_17503.jpg

 

Shepelev mengatakan ia memasukkan pil yang membunuh Beth, ke dalam sebuah kotak DVD dan mengirimnya ke Inggris pada 2017.

 

Beth merupakan seorang aktivis keselamatan hewan, menderita serangan jantung pada Februari 2017 setelah meminum pil yang mengandung dinitrophenol atau DNP, yang dipasarkan di internet sebagai obat "pembakar lemak" alias obat diet.

 

Diketahui sebelumnya, dia membeli 24 pil DNP dengan harga 156 Poundsterling (Rp2,7 juta). Pil diet itu dibuat Shepelev di apartemennya di Volochysk, Ukraina barat.

 

8jo11eacfwcbdtvfoovr_18084.jpg

 

"Aku tidak tahu bagaimana [Shepelev] akan bereaksi, aku pikir dia akan mengeluarkan AK-47 dan menembakku”. jelasnya.

 

Bahkan direktur sebuah perusahaan di Worcester, Inggris itu sangat ingin mencekik Shepelev, tetapi niat itu tidak dilakukannya.

 

"Itu bukan diriku, aku hanya ingin dia mengakui apa yang telah dia lakukan, dan meminta maaf kepada keluarga kami, sambil menatap mata dan mata anakku," ujar Shipsey.

 

Shipsey menjelaskan bahwa tindakannya menemui Shepelev adalah pesan kepada pedagang obat sejenis, bahwa para kelurga yang telah kehilangan kerabatnya “akan datang menemui mereka."

 

DNP dirancang untuk menjadi pestisida dan pewarna kimia dan legal dijual. Namun pedagang di internet memasarkannya sebagai obat diet berkekuatan super, yang dipasarkan bisa melangsingkan tubuh dengan cepat.

 

Namun obat itu bisa membuat kerusakan sistem saraf, menyebabkan detak jantung yang sangat cepat yang dapat mengakibatkan koma dan kematian.

 

Pada April 2015, Eloise Parry (21) juga meninggal karena overdosis akibat menenggak obat yang sama yang dibelinya secara online. Ibu Ella yang patah hati sejak itu berbicara tentang bahaya DNP.

 

"Tolong jangan konsumsi DNP. Begitu obat itu ditelan, tubuh akan rusak," kata Shropshire.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: