Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sumpah Netanyahu Usai Pemilu: Bentuk Pemerintahan Baru di Tepi Barat

Sumpah Netanyahu Usai Pemilu: Bentuk Pemerintahan Baru di Tepi Barat Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berjanji akan mulai menganeksasi permukiman Tepi Barat. Netanyahu akan benar melakukan hal tersebut jika dia terpilih kembali dalam pemilu pekan depan.

"Hari ini, saya mengumumkan niat saya, setelah pembentukan pemerintah baru, untuk menerapkan kedaulatan Israel di Lembah Yordan dan Laut Mati utara," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari Deutsche Welle, Rabu (11/9/2019).

Netanyahu juga mengulangi niatnya untuk mencaplok permukiman Israel lainnya di seluruh Tepi Barat jika dia terpilih kembali, meskipun itu hanya akan terjadi setelah berkonsultasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang diperkirakan akan segera mengungkap rencana perdamaiannya untuk konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: PM Israel Benyamin Netanyahu Dituduh Terima Suap dari Para Miliarder

Dia tidak menyebutkan apa yang akan dia lakukan dengan 2 juta penduduk Palestina di Lembah Jordan.

Pemimpin Israel telah membuat dorongan menit-menit terakhir untuk suara menjelang pemilihan umum Israel pada 17 September.

Jajak pendapat ini diharapkan akan menjadi persaingan ketat antara Partai Likud sayap kanan Netanyahu melawan partai tengah Biru dan Putih, yang dipimpin oleh mantan kepala militer Benny Gantz.

Pemilu September harus dilakukan setelah Netanyahu gagal membentuk koalisi.

Jika Netanyahu benar-benar mewujudkan rencananya tersebut, artinya langkah itu akan secara efektif menghancurkan harapan untuk solusi dua negara dalam konflik, yang telah lama menjadi fokus diplomasi internasional.

Tak lama setelah pengumuman itu, seorang pejabat senior Palestina mengatakan Netanyahu membahayakan seluruh proses perdamaian.

"Dia tidak hanya menghancurkan solusi dua negara, dia menghancurkan semua peluang perdamaian," kata pejabat senior Palestina Hanan Ashrawi kepada kantor berita AFP.

Cita-cita, lanjut Ashrawi, perdamaian yang diusung kedua negara tidak akan pernah tercapai.

"Ini mengubah total permainan," imbuhnya.

Baca Juga: Bantah Klaim Netanyahu, Iran Sebut Israel Akan Rencanakan...

Menjelang pengumuman itu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh memperingatkan Netanyahu terhadap tindakan seperti itu. Ia mengatakan bahwa wilayah Palestina bukan bagian dari kampanye pemilihan Netanyahu.

Lembah Jordan terdiri sekitar sepertiga dari Tepi Barat dan berisi banyak permukiman Israel. Permukiman tersebut dianggap ilegal menurut hukum internasional oleh sebagian besar negara di dunia.

Lembah Jordan adalah wilayah 2.400 kilometer persegi yang membentang dari Laut Mati di selatan ke kota Israel Beit Shean di utara. Palestina ingin lembah itu berfungsi sebagai perimeter timur negara mereka sendiri di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: