Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pompeo Sebut Trump-Rouhani Bisa Bertemu Tanpa Prasyarat di PBB

Pompeo Sebut Trump-Rouhani Bisa Bertemu Tanpa Prasyarat di PBB Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan Presiden Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani pada pertemuan PBB mendatang tanpa prasyarat.

Pernyataan tersebut diutarakan Pompeo dalam jumpa pers untuk mengungkap sanksi baru kepada kelompok Garda Revolusi Iran.

"Dia (Trump) siap untuk bertemu tanpa prasyarat," kata Pompeo ketika ditanya tentang kemungkinan pertemuan di Majelis Umum PBB akhir bulan ini, mempertegas pernyataan Trump beberapa waktu lalu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/9/2019).

Baca Juga: Trump Akan Bertemu Rouhani di Sidang PBB untuk Bahas...

Pemerintahan Trump melaksanakan apa yang disebutnya sebagai kampanye "tekanan maksimum" untuk membatasi seluruh kegiatan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir, menggunakan langkah-langkah diplomatik dan ekonomi seperti sanksi.

"Presiden telah menjelaskan, ia senang untuk melakukan pertemuan tanpa prasyarat, tetapi kami mempertahankan kampanye tekanan maksimum," ujar Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin seperti dilansir dari Sputnik.

Iran belum bereaksi terhadap proposal baru itu. Sebelumnya, Rouhani menyatakan Teheran terbuka untuk pembicaraan, tetapi Washington harus menanggalkan sikap intimidasi dan mencabut sanksi serta kembali ke logika dan kebijaksanaan.

Menurut laporan media sebelumnya, Washington mengusulkan untuk mengadakan pertemuan Trump-Rouhani, yang dapat berlangsung pada 25 September mendatang, selama sesi Majelis Umum PBB di New York.

Baca Juga: Rouhani Yakin Perundingan dengan AS Akan Terjadi Jika...

Proposal itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Washington dan Teheran, setelah AS secara sepihak menarik diri dari The Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) atau perjanjian nuklir Iran, pada Mei 2018. AS kemudian menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Sementara AS telah meningkatkan kehadiran militer di wilayah Teluk Persia sejak itu, pada ulang tahun pertama penarikan AS secara sepihak dari kesepakatan pada 8 Mei, Iran mengumumkan bahwa mereka akan mulai meninggalkan beberapa bagian dari kewajiban nuklirnya setiap 60 hari kecuali jika Eropa penandatangan perjanjian memastikan kepentingan Iran berdasarkan perjanjian.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: