Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukalapak Pangkas Karyawan, Saham Media Ini Kena Getahnya!

Bukalapak Pangkas Karyawan, Saham Media Ini Kena Getahnya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wacana pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang akan dilakukan Bukalapak turut menyeret nama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Adapun Bukalapak merupakan perusahaan yang dikuasai EMTK secara tidak langsung melalui PT Kreatif Media Karya (KMK). 

Seiring dengan kabar yang telah diaminkan oleh Bukalapak itu, perhatian investor kini tertuju pada pergerakan saham EMTK di bursa. Bak terkena getahnya, saham EMTK terpantau mengalami tekanan jual dari pelaku pasar. 

Baca Juga: Ratusan Karyawan Bukalapak Kena PHK, Rudiantara: Itu Mah Biasa!

Terhitung hingga pukul 10.33 WIB, keuntungan yang dikantongi asing atas aksi jual saham EMTK mencapai Rp94,53 juta atau setara dengan Rp291,90 juta dalam sepekan terakhir. Alhasil koreksi saham pun tak dapat dihindari. 

Jelang siang ini, saham pemilik stasiun televisi Indosiar dan SCTV ini terkikis hingga 0,79% ke level Rp6.250 per saham. Bahkan, beberapa saat lalu, saham EMTK terkoreksi lebih dari 1% hingga menyentuh level terendahnya di Rp6.175 per saham. 

Sejatinya, saham EMTK mengalami pergerakan di bawah tekanan dalam kurun waktu yang lama. Bursa mencatat, dalam tiga bulan terakhir, saham EMTK minus 20,89% atau setara dengan minus 30,17% dalam setahun terakhir. 

Baca Juga: Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Bukalapak: Tentu Sudah Lazim

Sebagaimana diketahui, Bukalapak yang saat ini dimiliki 35,17% sahamnya oleh KMK, berencana untuk melakukan efisiensi jumlah karyawan dengan alasan menata internal perusahaan untuk terus bertumbuh. Hal itu disampaikan oleh Head of Corporate Communication Bukalapak, Intan Wibisono kepada media awal pekan ini.

""Bukalapak sudah tumbuh sebesar dan secepat ini dalam kurun waktu singkat. Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa, atau bisa kami sebut sebagai a grown up company," jelas Intan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: