Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Puji Langkah AS Pecat John Bolton

Iran Puji Langkah AS Pecat John Bolton Kredit Foto: AP/Evan Vucci
Warta Ekonomi, Teheran -

Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei menyatakan Teheran menyambut baik keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memecat Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton. Rabiei menyebut Bolton sebagai penggila perang.

Melalui akun Twitternya, Rabiei mengatakan, dengan menyingkirkan pendukung perang dan sanksi terbesar terhadap Iran, akan membantu Washington lebih memahami Teheran.

"Beberapa bulan lalu John Bolton telah berjanji bahwa Iran tidak akan ada lagi dalam 3 bulan, kita masih berdiri dan dia pergi. Gedung Putih akan memiliki lebih sedikit hambatan untuk memahami realitas Iran," ucap Rabiei, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (11/9/2019).

Baca Juga: Trump Pecat John Bolton Sebagai Penasihat Keamanan Nasional

Sebelumnya Bolton telah mengundurkan diri sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS atas permintaan Trump pada Selasa (10/9/2019) malam waktu setempat. Pengunduran diri Bolton merupakan buntut yang terjadi di tengah perbedaan pendapat antara dirinya dengan Gedung Putih.

"Saya memberi tahu John Bolton tadi malam, bahwa layanannya tidak lagi diperlukan di Gedung Putih," ungkap Trump.

Trump mengakui dirinya dan pihak Gedung Putih banyak yang tidak menyetujui saran-saran dari Bolton.

"Saya sangat tidak setuju dengan banyak sarannya, seperti yang dilakukan orang lain di Pemerintahan, dan karena itu saya meminta John untuk mengundurkan diri, yang diberikan kepada saya pagi ini. Saya berterima kasih banyak kepada John atas layanannya," sambungnya.

Bolton adalah Penasihat Keamanan Nasional AS ketiga yang lengser dalam empat tahun masa pemerintahan Trump.

Baca Juga: John Bolton Ingatkan Ukraina Jangan Terpikat China

Penasihat Keamanan Nasional AS pertama pemerintahan Trump adalah Michael Flynn. Ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut di tengah kontroversi terkait komunikasinya dengan Rusia pada masa kampanye.

Trump kemudian menunjuk HR McMaster. Namun, McMaster pun hanya bertahan lebih kurang 13 bulan di kursinya. Trump memecatnya karena dinilai kurang fleksibel dan briefing yang tidak perlu. Ia pun kerap terlibat perdebatan dengan Trump.

Trump kemudian menunjuk Bolton sebagai suksesor McMaster. Penunjukkan Bolton ini mengejutkan sejumlah pihak. Pasalnya, Bolton dinilai dapat menghancurkan kesepakatan nuklir Iran dan memicu ketegangan dengan Rusia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: