Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sumbangan Industri Kimia Hilir ke PDB Tembus Rp91,7 Triliun

Sumbangan Industri Kimia Hilir ke PDB Tembus Rp91,7 Triliun Kredit Foto: Unsplash/André Robillard
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri kimia hilir disebut telah memberikan kontribusi yang cukup signfikan terhadap perekonomian nasional. Sektor ini dinilai mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, serta menambah penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa.

Peluang besar ini tentu tak disia-siakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mendorong industi ini agar semakin maju hingga mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"Untuk itu, kami terus giat mendorong pengembangan industri kimia hilir nasional karena membawa manfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia dan memacu pertumbuhan ekonomi kita," kata Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Abdul Rochim, mengutip situs resmi Kemenperin, Kamis (12/9/2019).

Baca Juga: Petrokimia Gresik Lakukan Ekspor 45 Ribu Ton Pupuk Urea ke India

Rochim menegaskan, pemerintah sedang fokus menumbuhkan industri kimia karena menjadi salah satu sektor prioritas berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Hal ini guna semakin memperkuat dan memperdalam struktur manufaktur serta menciptakan industri yang terintegrasi dari hulu sampai hilir di Tanah Air.

"Oleh karenanya, kami ingin mewujudkan industri kimia hilir nasional yang berdaya saing global menuju era industri 4.0," ujarnya.

Apalagi, secara keseluruhan industri kimia hilir nasional saat ini dinilai mampu memenuhi kebutuhan untuk pasar domestik hingga 80%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri barang kimia dan barang dari bahan kimia menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari laju pertumbuhan pada semester pertama 2019 yang mencapai 10,4%. Angka ini melonjak drastis dibanding periode yang sama di 2018, yakni -7.82%.

"Bahkan, nilai PDB sektor tersebut pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp91,7 triliun dan menyumbang sekitar 1,19% terhadap ekonomi nasional," ungkap Rochim.

Produk industri kimia hilir secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu produk karet dan plastik serta produk farmasi, kosmetik, dan obat tradisional.

Baca Juga: Perusahaan Jerman Mau Kembangkan Industri CPO Buat Penuhi Kebutuhan Pelumas

Berikutnya adalah produk kimia hilir lainnya yang mencakup produk pelumas, cat, kimia pembersih, alat pemadam api ringan, produk pewangi ruangan, adhesive, dan produk turunan kimia lainnya.

"Industri kimia hilir khususnya industri kimia pembersih, industri cat, dan industri alat pemadam api ringan (APAR) digolongkan ke dalam sektor industri barang kimia dan barang dari bahan kimia," jelasnya. 

Sementara itu, Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, pemerintah semakin aktif menarik investasi di sektor industri kimia untuk memacu kapasitas produksi dan menghasilkan produk substitusi impor.

"Contohnya, pemerintah akan menumbuhkan kembali aromatic center di Tuban. Ini perlu investasi yang besar," ungkapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: