Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Pulau Berpenghuni Belum Terjangkau Listrik, Begini Usulan PJCI

Ribuan Pulau Berpenghuni Belum Terjangkau Listrik, Begini Usulan PJCI Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki 17.000 pulau, 2.200 pulau di antaranya berpenghuni. Namun meskipun berpenghuni, ternyata masih banyak pulau yang belum memiliki fasilitas listrik. Data pemerintah menyatakan, baru 600 pulau memiliki fasilitas listrik.

Demikian diungkapkan Eddie Widiono, Founder dan Chairman Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI), dalam diskusi dengan topik Islands Elektrifications, yang digelar di Pameran Electric and Power Indonesia, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Eddie meninjau dari data yang dia miliki, pulau yang sudah memiliki fasilitas kelistrikan hanya sebanyak 400. Artinya ada sekitar 1.800 pulau belum mendapat fasilitas energi listrik.

Diakui, dari ribuan pulau yang belum terjangkau listrik itu jumlah penduduknya hanya sekitar 1% dari total jumlah penduduk Indonesia. Artinya hanya pulau-pulau kecil yang penduduknya sangat sedikit.

Baca Juga: PLN Dukung Pembangkit Listrik Sampah di Solo

"Tapi kalau dilihat dari jumlah pulau memang sangat banyak," ungkap Eddie.

Karena itu, menurut Eddie, perlu dicari solusi untuk memberikan fasilitas listrik ke pulau-pulau tersebut dengan paradigma lain. Dengan mengambil pendekatan bahwa selain dihuni penduduk, pulau juga memiliki potensi sebagai sentra produksi. Pulau-pulau kecil itu dikelilingi laut, dan mata pencaharian masyarakat sebagian besar sebagai nelayan.

"Maka listrik teknologi baru dipadankan dengan kepentingan produktif. Kalau ada yang benar-benar butuh pasokan listrik industri ikannya, ya diberikan listrik," jelas Eddie.

Lantas siapa yang harus melakukan, menurut Eddie, kalau PLN yang bertindak sebagai off taker, akan butuh subsidi listrik yang sangat besar. Karena itu bisa memanfaatkan kerja sama bisnis dengan pihak swasta.

"Saat ini sudah ada perusahaan ritel dunia, mau melakukan investasi di kepulauan dengan listrik yang renewable," kata Eddie.

Baca Juga: Total Kompensasi Listrik Padam Rp840 Miliar

Model tersebut, lanjut Eddie, sudah ada satu pilot project Di Pulau Seliu, Belitung. Pulau kecil penghasil ikan itu membutuhkan listrik untuk pabrik es, cool storage, solar PV dan baterai. pembangunan instalasi saat ini sudah berjalan dan ditarget selesai dalam 6-12 bulan ke depan.

"Konsepnya seperti itu, kalau sudah selesai nanti akan diujicobakan di pulau yang lain," jelas Eddie.

Untuk melakukannya menurut Eddie butuh kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang selama ini telah membangun Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), di 22 daerah dan 13 daerah telah selesai.

"Itu nanti akan diintegrasikan listriknya," tutup Eddie.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: