Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Jual Menghantui Pasar Modal, Ini yang Bisa Dilakukan Investor

Aksi Jual Menghantui Pasar Modal, Ini yang Bisa Dilakukan Investor Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ditengah penguatan mayoritas indeks saham Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah ditutup terkoreksi 39,78 poin atau -0.62% ke level 6342.17 setelah sempat menguat 0,5% diawal sesi perdagangan. 

 

Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan bila sektor aneka industri -2.03% dan Infrastruktur -1.37% menjadi penekan pergerakan hingga akhir sesi perdagangan. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp310.18 miliar dengan saham BMRI, BBNI dan TBIG menjadi top net sell value meskipun rupiah terapresiasi sebesar 0.47% kelevel Rp13.994 per USD.

 

“IHSG membentuk pola dark cloud cover dengan potensi terkoreksi jangka pendek,” ucapnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

 

Baca Juga: IHSG Dibuka Hijau 0,27% di Awal Sesi I

 

Menurutnya, tekanan jual masih akan menghantui IHSG dengan support resistance 6.320-6.350. “Saham-saham yang masih cukup menarik secara teknikal diantaranya SMGR, INTP, HOKI, GGRM, BNGA dan RALS,” imbuhnya. 

 

Sebagai informasi, ekuitas asia ditutup menguat. Indeks Nikkei (+0.75%), TOPIX (+0.72%) dan Shanghai (+1.08%) menguat sedangkan HangSeng (-0.26%) turun. Tanda-tanda niat baik dalam perang perdagangan setelah Trump mengatakan ia akan menunda kenaikan tarif sekitar dua minggu dan mengikuti laporan PBOC yang mempertimbangkan impor pertanian AS. Trump mengatakan bahwa dia akan menaikkan kembali kenaikan tarif sebesar 5% pada impor Cina selama dua minggu, sementara Beijing mungkin mengizinkan perusahaan untuk melanjutkan pembelian produk pertanian AS.

 

Baca Juga: Dear Asing, Stop Dong Tarik Dana dari Bursa!

 

Dimana, bursa Eropa membuka perdagangan dengan bervariasi. Indeks Eurostoxx (+0.16%), FTSE (-0.01%) dan DAX (+0.12%) membuka perdagangan dengan terkonsolidasi menjelang pertemuan penting ECB dalam pembahasan stimulus lanjutan. di mana sebagian besar harapan para pembuat kebijakan untuk menurunkan suku bunga deposito dan memulai putaran baru stimulus moneter. Pound naik ketika investor menunggu tikungan berikutnya dalam saga Brexit. 

 

Minyak berfluktuasi ketika Badan Energi Internasional memperingatkan OPEC bahwa mereka menghadapi surplus minyak mentah yang “menakutkan” pada tahun 2020. Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,6% menjadi $ 55,41 per barel. 

 

Langkah-langkah oleh China dan AS untuk meredakan ketegangan menjelang pembicaraan tatap muka di Washington dalam beberapa minggu mendatang membantu mendukung sentimen ketika para investor menunggu keputusan kebijakan moneter dari bank-bank sentral utama dunia.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: