Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Tanam Alat Sadap Canggih di AS, Donald Trump Bilang. . .

Israel Tanam Alat Sadap Canggih di AS, Donald Trump Bilang. . . Kredit Foto: Foto/Reuters/Feline Lim
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan ketidak percayaan bahwa Israel telah memata-matai AS. Dikabarkan sebelumnya, Israel telah menaruh alat pengintai canggih yang disebut StingRays di dekat Gedung Putih.

 

"Saya tidak berpikir orang Israel memata-matai kita. Saya benar-benar akan sulit percaya," kata Trump, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (13/9) dan mencatat bahwa segala sesuatu mungkin terjadi.

 

Menurut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan dengan tegas pihaknya tidak mengakui bahwa Israel telah menanam alat pengintai canggih di dekat Gedung Putih. Alat mata-mata tersebut digunakan untuk menyadap panggilan telepon seluler dari Trump dan pejabat lainnya.

 

Baca Juga: Ditemukan Alat Sadap Canggih Dekat Gedung Putih, AS Tuding Perbuatan Israel

 

Pengakuan tersebut dikeluarkan sebagai tanggapan atas laporan Politico, bahwa FBI meyakini Israel kemungkinan besar berada di belakang perangkat itu, yang mirip menara telepon seluler guna menyadap panggilan telepon yang tidak dienskripsi.

 

Menurut Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan tuduhan bahwa Israel memata-matai AS adalah sebuah kebohongan yang terang benderang."Ada komitmen yang sudah lama, dan arahan dari pemerintah Israel untuk tidak terlibat dalam operasi intelijen di AS. Arahan ini diberlakukan secara ketat tanpa kecuali,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor Netanyahu.

 

Politico, mengutip trio mantan pejabat AS, mengatakan bahwa pemerintahan Trump tidak menegur orang Israel, dan tidak ada konsekuensi atas perilaku negara Zionis itu. StingRays dapat melacak lokasi dan memberikan informasi identitas pengguna ponsel. Alat tersebut juga dapat menyadap panggilan telepon dan penggunaan data.

 

Diketahui sebelumnya, FBI mendeteksi perangkat tersebut di dekat Gedung Putih dan sejumlah lokasi sensitif lainnya di wilayah Washington pada 2017.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: