Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump Konfirmasi Tewasnya Putra Mahkota Osama bin Laden

Donald Trump Konfirmasi Tewasnya Putra Mahkota Osama bin Laden Kredit Foto: CIA/AP
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat telah mengkonfirmasi jika Hamza bin Laden, putra dan pewaris yang ditunjuk pendiri al-Qaeda Osama bin Laden, telah meninggal dunia. Hamza meninggal dalam operasi kontra terorisme di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan.

 

Diketahui pada akhir Juli dan awal Agustus lalu, media AS banyak memberitakan kematian Hamza dengan melansir para pejabat intelijen. Ketika itu dilaporkan jika Hamza tewas pada sebuah operasi yang melibatkan AS. 

 

Menurut Menteri Pertahanan AS Mark Esper telah membenarkan kematiannya pada bulan lalu. Saat itu Esper membeberkan jika Hamza telah tewas, namun Trump dan pejabat senior lainnya belum secara publik mengkonfirmasi berita tersebut.

 

Baca Juga: Donald Trump: Pemimpin Iran Ingin Bertemu Saya

 

"Hamza bin Laden, anggota penting al-Qaeda dan putra Osama bin Laden, tewas dalam operasi kontraterorisme Amerika Serikat di wilayah Afghanistan/Pakistan," kata Trump dalam pernyataan singkat yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

 

"Tewasnya Hamza bin Laden tidak hanya menghilangkan sosok yang cakap dalam memimpin al-Qaeda dan simbol dari ayahnya, tetapi juga melemahkan kegiatan operasional penting kelompok itu," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari France24, Sabtu (14/9/2019).

 

Tetapi, pernyataan itu tidak menyebutkan waktu operasi militer itu dilakukan.

 

Hamza merupakan anak ke-15 dari 20 anak Osama bin Laden dan seorang putra dari istri ketiganya, diperkirakan berusia sekitar 30 tahun. Departemen Luar Negeri AS menjelaskan ia muncul sebagai pemimpin dalam jaringan kelompok teroris al-Qaeda. AS menyiapkan hadiah USD1 juta atas kepalanya pada Februari 2019.

 

Disebut Putra Mahkota, Hamza mengeluarkan pesan audio dan video yang menyerukan serangan terhadap AS dan negara-negara lain untuk membalas pembunuhan terhadap ayahnya oleh pasukan AS di Pakistan pada Mei 2011 lalu.

 

Pekerjaan tersebut membuatnya sangat penting untuk menarik generasi baru pengikut kelompok ekstrimis yang melakukan serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan hampir 3.000 orang.

 

Tewasnya Osama bin Laden dan kebangkitan kelompok ISIS yang lebih ganas membuat al-Qaeda kehilangan tempat di mata generasi baru ekstrimis. Namun beberaoa kelompok ekstrimis terkait di Afghanistan, Yaman, Suriah, dan di tempat lain telah menggarisbawahi potensi yang berkelanjutan.

 

Menurut dokumen yang disita dalam penggerebekan di rumah Osama di Abbottabad, Pakistan menunjukkan Hamza tengah dipersiapkan sebagai pewaris kepemimpinan al-Qaeda.

 

Pasukan AS juga menemukan video pernikahan Hamza dengan putri pejabat senior al-Qaeda lain yang diduga telah terjadi di Iran. Pada 2017, Hamza ditempatkan dalam daftar hitam teroris AS. Ia dipandang sebagai figur masa depan yang kuat untuk kelompok yang kemudian dipimpin oleh Ayman al-Zawhiri itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: