Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Alasan Jelas, Dosen Universitas Melbourne Australia Dipenjara di Iran

Tanpa Alasan Jelas, Dosen Universitas Melbourne Australia Dipenjara di Iran Kredit Foto: Foto/DFAT
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

Seorang dosen Universitas Melbourne dikabarkan telah ditahan di Penjara Evin, sebuah penjara yang terkenal kejam di Iran. Dosen cantik tersebut diketahui sebagai warga ketiga Australia yang dipenjara di negara para Mullah tersebut.

 

Menurut laporan stasiun televisi berbahasa Persia yang berbasis di London menyebutkan dosen bernama Dr Kylie Moore-Gilbert telah ditahan di sel isolasi di Penjara Evin selama satu tahun terakhir. Menurut laporan tersebut, dia dijatuhi hukuman penjara sepuluh tahun. Tuduhan yang dikenakan belum jelas.

 

Seperti yang diwartakan ABC.net.au, Sabtu (14/9/2019), Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia telah mengonfirmasi bahwa akademisi Universitas Melbourne Kylie Moore-Gilbert sebagai perempuan Australia yang dipenjara di Iran.

 

Baca Juga: Kebakaran Hutan Besar di Australia, Ratusan Warga Queensland Mengungsi

 

Keluarga dosen wanita tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis DFAT menyebutkan jika mereka berterima kasih kepada pemerintah dan universitas atas dukungan mereka selama waktu yang menyusahkan dan sensitif ini.

 

"Kami percaya bahwa peluang terbaik untuk mengamankan pemulangan Kylie adalah melalui saluran diplomatik," bunyi pernyataan keluarga.

 

"Kami tidak akan membuat komentar lebih lanjut dan ingin meminta privasi kami—dan keluarga kami yang lebih luas—dihormati pada saat ini."

 

Pada pernyataan terpisah, Universitas Melbourne mengungkapkan pihaknya melakukan kontak erat dengan Pemerintah Australia dan keluarga Dr Moore-Gilbert dan tidak akan memberikan komentar lebih lanjut tentang masalah sensitif tersebut.

 

Sebelumnya, pasangan asal Perth; Jolie King dan Mark Firkin dua travel blogger Australia di tahan otoritas berwenang Iran. Para tahanan itu berpotensi digunakan rezim Iran sebagai tawar menawar dalam pertukaran tahanan.

 

Pasangan itu ditangkap pada bulan Juli saat melakukan perjalanan lewat ibu kota Iran untuk misi pribadi mereka, yakni untuk mematahkan stigma seputar perjalanan ke negara-negara yang mendapatkan reputasi buruk. Kedua blogger dikabarkan ditahan karena menerbangkan drone yang mereka gunakan untuk merekam perjalanan mereka tanpa lisensi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: