Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabut Asap, Pemerintah Malaysia Minta Indonesia Selidiki Perusahaan yang Sebabkan Kebakaran

Kabut Asap, Pemerintah Malaysia Minta Indonesia Selidiki Perusahaan yang Sebabkan Kebakaran Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Petaling Jaya -

Pemerintah Malaysia mengungkapkan jika pihaknya telah menyerahkan kepada pihak Indonesia untuk menyelidiki dan menuntut perusahaan-perusahaan yang berkontribusi pada kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Hal itu disampaikan setelah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan bahwa empat perusahaan Malaysia menjadi penyebab kebakaran hutan di Indonesia.

 

"Keempat perusahaan (Malaysia), terserah kepada pemerintah Indonesia untuk menyelidiki," kata Menteri Energi, Teknologi Sains, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin pada Sabtu, 14 September.

 

"Kami percaya bahwa pemerintah Indonesia harus melakukan apa yang perlu untuk menyelidiki dan mengambil tindakan terhadap mereka yang terbukti melanggar hukum," tambahnya sebagaimana dilansir Straits Time.

 

Baca Juga: Waspada, Kebakaran Hutan Masih Terus Terjadi Hingga Oktober 2019

 

Ia menambahkan bahwa "Indonesia memiliki kekuatan penuh untuk menegakkan hukumnya di tanahnya". Hal itu disampaikan setelah empat dari 30 perusahaan yang ditutup oleh Indonesia pada Jumat adalah milik Sime Darby Malaysia, IOI Corporation, Kuala Lumpur Kepong Berhad (KLK), dan TDM Berhad.

 

Sime Darby dan IOI Group membeberkan pada Jumat bahwa mereka belum menerima pemberitahuan bahwa perkebunan mereka di Indonesia, yang dioperasikan oleh anak perusahaan mereka, ditutup.

 

Sementara, KLK pada Sabtu pagi mengungkapkan pernyataan yang mengonfirmasikan bahwa kebakaran memang terjadi dan mempengaruhi 2,8ha dari 14.400 hektar perkebunannya, namun api segera bisa dipadamkan.

 

"Titik panas ini berhasil padam pada hari yang sama," kata pernyataan itu. "Saat ini, 4,25 hektar yang mencakup area isolasi telah ditutup untuk penyelidikan yang sedang berlangsung," demikian pernyataan dari KLK.

 

Saat Sabtu sore, kabut asap sempat menghilang dari bagian utara Semenanjung Malaysia setelah angin barat laut membersihkan langit. Tetapi, kondisi berasap kambali berlanjut di Perak, Selangor, Kuala Lumpur, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang dan Johor.

 

Otoritas Malaysia pada Minggu telah menutup sekitar 220 sekolah dan lembaga pendidikan tinggi di Tangkak dan Muar Johor karena indeks pencemar udara (API) di negara bagian paling selatan Semenanjung Malaysia mencapai tingkat yang berbahaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: