Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pejabat AS Klaim Rudal Jelajah dan 20 Drone Iran Serang Minyak Saudi

Pejabat AS Klaim Rudal Jelajah dan 20 Drone Iran Serang Minyak Saudi Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) menuduh Iran melakukan serangan terhadap kilang minyak terbesar di Arab Saudi pekan lalu dengan menggunakan rudal jelajah dan pesawat nirawak.  

Hal itu disampaikan oleh pejabat senior administrasi AS yang dilansir ABC News. Dalam keterangannya, ia menyampaikan ketidakpercayaannya dengan klaim kelompok Houthi Yaman sebagai pelaku serangan.

Pejabat senior itu berbicara dan menyampaikan klaim tersebut pada Minggu (15/9/2019) tanpa dibubuhi keterangan identitas.

Baca Juga: Terkait Serangan Fasilitas Minyak Arab Saudi, AS Nyatakan Siap Serang Iran

Itu adalah tuduhan yang luar biasa bahwa Iran menggunakan rudal dan pesawat nirawak untuk menyerang tetangga sekaligus rivalnya, Arab Saudi, ketika situasi kawasan tersebut sedang tegang.

"Itu adalah Iran. Para Houthi mengklaim pujian atas sesuatu yang tidak mereka lakukan," katanya, yang dilansir ABC News, Senin (16/9/2019).

Presiden AS Donald Trump mengaku tahu siapa dalang di balik serangan pesawat nirawak terhadap kilang minyak Arab Saudi. Menurutnya, senjata Washington siap dikokang dan diisi untuk merespons serangan tersebut.

Kendati demikian, jadi tidaknya aksi militer Amerika tergantung konfirmasi dari Riyadh.

Trump menuliskan klaim tersebut dalam akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Perusahaan Minyak Arab Saudi Terbakar Usai Diserang Drone Tak Dikenal

"Pasokan minyak Arab Saudi diserang. Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya, (senjata) dikokang dan diisi tergantung pada verifikasi, tetapi sedang menunggu untuk mendengar dari Kerajaan (Arab Saudi) tentang siapa yang mereka percaya adalah penyebab serangan ini, dan dengan ketentuan apa kita akan melanjutkan!," tulis Trump di Twitter.

"Cukup minyak," lanjut Trump yang dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.

Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo terang-terangan menyalahkan Iran atas serangan itu sejak Sabtu pekan lalu atau pada hari serangan terjadi.

"Tidak ada bukti serangan datang dari Yaman," tulis Pompeo di Twitter.

Ada dua lokasi kilang minyak Aramco, Arab Saudi, yang diserang secara besar-besaran pada pekan lalu. Kedua kilang minyak itu berada di provinsi Abqaiq dan Khura. Kilang minyak di Abqaiq adalah yang terbesar yang dimiliki Saudi dan salah satu yang terbesar di dunia.

Baca Juga: Buntut Sumpah Netanyahu: Arab Saudi Serukan Pertemuan OKI

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam tuduhan AS.

"Kebohongan maksimal," tulis Zarif di Twitter merespons tuduhan Pompeo.

Pejabat militer Iran menyatakan siap perang dengan Amerika dengan menjamin bahwa rudal-rudal Teheran mampu menjangkau pangkalan militer dan kapal induk Amerika yang berada di Timur Tengah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: