Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbanding 180 Derajat! Nasib Saham Gudang Garam dan HM Sampoerna Bak Bumi dan Langit!

Berbanding 180 Derajat! Nasib Saham Gudang Garam dan HM Sampoerna Bak Bumi dan Langit! Kredit Foto: Reuters/Mario Anzuoni
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua saham emiten rokok nasional, yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sontak menjadi sorotan pasar sepanjang perdagangan bursa Senin (16/09/2019) kemarin. Kedua saham tersebut diklaim menjadi tekanan utama yang membuat IHSG bergerak lesu. 

Diakui oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo, tekanan terhadap pergerakan saham rokok merupakan bentuk pasar dalam merespons kebijakan Jokowi perihal kenaikan cukai rokok pada tahun 2020 mendatang. 

Baca Juga: Investor Bakar Saham Gudang Garam dan HM Sampoerna, Resah Soal Keputusan Pak Jokowi Ya?

"Ada pressure jual ke perusahaan rokok yang merupakan konstituen besar di IHSG karena rencana kenaikan cukai tahun depan," imbuh Laksono, Jakarta, Senin (16/09/2019) siang.

Baca Juga: Saham Rokok Jadi Biang Kerok Asing Lumpuhkan IHSG, Apa Kata BEI?

Sebagai informasi, tekanan tersebut membuat saham GGRM dan HMSP ditutup minus signifikan pada akhir sesi II kemarin, yakni masing-masing sebesar -20,64% ke level Rp54.600 dan -18,21% ke level Rp2.290 per saham. 

Lantas, bagaimana kondisi saham pemain utama industri rokok Tanah Air pada siang ini? Berikut adalah rangkuman perdagangan saham GGRM dan HMSP yang dihimpun WE Online melalui RTI. 

PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Hingga Selasa siang, saham GGRM masih bertahan di posisi teratas sebagai saham dengan net sell paling tinggi. Bukuan nilai jual bersih atas saham GGRM bahkan mencapai Rp53,0 miliar. Alhasil, pergerakan sahamnya pun masih tertekan hingga 0,69% ke level Rp54.250 per saham. 

Baca Juga: Viral! Saham Gudang Garam 'Digoreng', Warganet: Yang Tabah Ya!

Kendati begitu, pada awal perdagangan pagi tadi, saham GGRM bergerak ekspansif ke Utara hingga mencapai level tertinggi di Rp55.950 per saham. Namun setelah kenaikan tinggi itu, saham GGRM terus bergerak menurun hingga ke level terendah di Rp54.125 per saham. 

Jika dikalkulasikan, dalam sebulan terakhir, saham GGRM terbakar hingga 29,77% dengan nilai akumulasi jual mencapai Rp472,87 miliar. 

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) 

Bak ungkapan bumi dan langit, kondisi saham HMSP berbanding 180 derajat dari GGRM. Sebab, aktivitas perdagangan saham HMSP tak lagi diwarnai oleh tekanan jual. Pada siang ini, asing tercatat mulai kembali memborong saham HMSP dengan bukuan nilai beli bersih sebesar Rp5,17 miliar. 

Baca Juga: Sosok Pemimpin HM Sampoerna Generasi Ketiga, Masuk Jajaran Orang Terkaya di Indonesia

Tingginya minat asing untuk mengoleksi saham akhirnya membuat saham HMSP terapresiasi hingga 1,75% ke level Rp2.330 per saham. Bahkan, beberapa saat tadi, saham HMSP terbang hingga level tertinggi di Rp2.370 per saham. 

Kendati menguat di siang ini, jika dikalkulasikan dalam sebulan terakhir, pergerakan saham HMSP masih mencatatkan minus sebesar 23,18% dengan catatan nilai jual bersih sebesar Rp106,47 miliar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: