Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vladimir Putin Kutip Ayat Al Quran Saat Pidato Bersama Rouhani dan Erdogan

Vladimir Putin Kutip Ayat Al Quran Saat Pidato Bersama Rouhani dan Erdogan Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Ankara -

Presiden Rusia, Vladimir Putin membuat geger usai mengutip ayat Al Quran untuk menyerukan diakhirinya perang di Yaman yang telah berlangsung selama lebih dari empat tahun. Konflik antara kelompok Houthi dan koalisi pimpinan Arab Saudi tersebut berawal sejak 2015 itu telah menewaskan puluhan ribu korban jiwa dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah.

 

Bertemu di Ankara bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Senin, Putin menyebut ayat dari Surah al-Imran, meminta pada pihak-pihak yang bertikai di Yaman untuk berdamai.

 

"Dan ingatlah akan nikmat Allah atasmu - ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan dan Dia menyatukan hatimu dan kamu menjadi, atas nikmat-Nya, bersaudara," kata Putin mengutip ayat 103 surah tersebut, sebagaimana dilansir RT, Selasa (17/9/2019).

 

Baca Juga: Erdogan, Putin dan Rouhani Bertemu di Turki, Bahas Nasib. . .

 

Putin mereferensikan ajaran Alquran lain, tentang bagaimana kekerasan hanya sah jika digunakan untuk membela diri. Dia juga setengah bercanda menyarankan Arab Saudi untuk membeli sistem pertahanan udara Rusia, seperti yang telah dilakukan Iran dan Turki.

 

app9xepmwwkgi9u61veb_21176.jpg

 

Referensi Putin pada ayat suci Al Quran itu dicatat dengan persetujuan dari Erdogan dan Rouhani, yang masing-masing merupakan Muslim Sunni dan Syiah. Kedua pemimpin itu memperingatkan jika invasi yang dipimpin Arab Saudi ke Yaman, yang telah mengakibatkan puluhan ribu kematian selama lima tahun terakhir dan benar-benar menghancurkan negara yang berada di ujung selatan semenanjung Arab itu.

 

Konflik perang saudara antara pemberontak Houthi dan pemerintah yang didukung Saudi meningkat menjadi invasi darat penuh pada 2015. Namun, setelah empat tahun, pasukan koalisi belum dapat mengalahkan kelompok Houthi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: