Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Karhutla Masih Ada, Visi Jokowi Cuma Mimpi

Jika Karhutla Masih Ada, Visi Jokowi Cuma Mimpi Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DPD RI yang juga aktivitis perlindungan anak Fahira Idris mengatakan bahwa bayi dan anak-anak serta kelompok rentan lainnya seperti perempuan, ibu hamil, hingga lansia adalah korban yang paling merasakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Menurutnya, ibu hamil yang terpapar asap dan tidak ditangani dengan baik berpotensi melahirkan bayi stunting, cacat atau bahkan meninggal. Selain itu, polutan kabut asap membahayakan paru-paru bayi yang sedang berkembang dan dapat secara permanen merusak otak bayi yang sedang berkembang. Kemudian, pada anak balita dan anak usia sekolah kabut asap bisa mengakibatkan gangguan kecerdasan.

Tegasnya, begitu banyak kerugian dan kesengsaraan yang harus ditanggung rakyat di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimanatan akibat bencana kabut asap. Sementara, sambungnya, jika bencana karhutla tidak tertangani dengan baik termasuk penanganan korban maka kita terancam kehilangan generasi dan SDM unggul di masa depan.

"Selama karhutla masih terjadi, visi SDM unggul Jokowi cuma mimpi. Bangsa ini tidak akan pernah jadi bangsa unggul saat ini di masa depan jika rakyatnya terus dihantui kabut asap. Bencana ini luar biasa merusak sendi-sendi utama kehidupan bangsa ini terutama masa depan anak-anak kita yang terpapar asap," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (17/9/2019).  

Baca Juga: Ributin Cover 'Pinokio' di Majalah Tempo, Relawan Jokowi Kena Sindir Demokrat

Baca Juga: Gubernur dan Perangkatnya Kurang Inisiatif Soal Karhutla, Jokowi Kesal

Lanjutnya, ia mengatakan jargon pemerintahan Jokowi yang fokus kepada pembangunan SDM bahkan dijadikan tagline Hari HUT Kemerdekaan RI ke 74 yaitu 'SDM Unggul Indonesia Maju' tidak akan bermakna sama sekali jika anak-anak bangsa Indonesia masih terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan.

"Presiden Jokowi harus memandang kabut asap ini adalah bencana besar bagi beliau dan bangsa ini untuk mewujudkan Indonesia unggul, jadi harus ditangani serius. Bangsa ini terancam kehilangan generasi unggul akibat terpapar asap. Jangan pandang ini sebagai bencana biasa karena dampak jangka panjangnya sangat merugikan bangsa. Segeralah lakukan terobosan. Rakyat terutama di Sumatera dan Kalimantan sudah letih terus dihantui kabut asap," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika memang pemerintah sudah mampu mengatasi karhutla maka saat ini bencana yang menyengsarakan rakyat tidak akan separah ini. 

"Jika saat debat dan kampanye kemarin Presiden mengklaim sudah berhasil dalam penanganan karhutla, harusnya kondisi seburuk ini tidak terjadi lagi. Bencana kabut asap ini kan sudah berulang-ulang, harus semakin ke sini pemerintah tidak gamang dan lebih cepat dan responsif mengatasinya. Tetapi faktanya penangannya masih sporadis dan tidak komprehensif," tukasnya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: