Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Diprediksi Tak Akan Hadiri Undangan Kim Jong-un, Kenapa?

Trump Diprediksi Tak Akan Hadiri Undangan Kim Jong-un, Kenapa? Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin tidak ingin berkomentar terkait undangan dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk mengunjungi Pyongyang. Trump menyebutkan bahwa kondisinya belum siap bagi dirinya untuk melakukan kunjungan ke Korea Utara.

 

"Hubungannya sangat baik tetapi saya tidak ingin mengomentari itu," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya apakah Kim telah mengundangnya ke Korea Utara.

 

Pada Senin, media Korea Selatan Joongang Ilbo mengutip berbagai sumber diplomatik melaporkan bahwa Kim Jong-un telah mengundang Trump untuk mengunjungi Pyongyang dalam sebuah surat yang dikirim pada Agustus. Surat tersebut dikirimkan Kim di tengah mandeknya pembicaraan program nuklir antara Korea Utara dan AS.

 

Trump membeberkan bahwa dia kemungkinan  tidak akan mengunjungi Korea Utara dalam waktu dekat, namun tidak mengesampingkan kemungkinan akan melakukan kunjungan di kemudian hari.

 

Baca Juga: Ini Isi Surat Kedua Kim Jong-un untuk Donald Trump

 

"Saya akan melakukannya pada suatu waktu di masa mendatang, dan tergantung pada apa yang terjadi, saya yakin dia akan senang datang ke Amerika Serikat juga. Tapi, tidak, saya pikir itu belum siap untuk itu. Saya pikir kita masih jauh untuk pergi (ke Korea Utara), ”kata Trump sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (17/9/2019).

 

Menurut laporan Joongang Ilbo menyebutkan bahwa dalam suratnya yang dikirimkan pada pekan ketiga Agustus, Kim berbicara tentang kesediaannya untuk melakukan puncak ketiga dan menyampaikan undangan bagi Trump untuk mengunjungi Pyongyang.

 

Trump dan Kim telah bertemu tiga kali sejak Juni tahun lalu untuk membahas berbagai cara menyelesaikan krisis atas program rudal dan nuklir Korea Utara, tetapi baru sedikit kemajuan substantif yang dihasilkan dari pertemuan-pertemuan tersebut.

 

Dua pertemuan pertama mereka yaitu pada KTT resmi, yang kedua di Vietnam pada Februari berujung pada kegagalan usai kedua pemimpin tidak bisa mempersempit kesenjangan antara tuntutan AS untuk denuklirisasi Korea Utara dan permintaan Korea Utara untuk pembebasan dari sanksi.

 

Kedua pemimpin tersebut bertemu untuk ketiga kalinya pada 30 Juni di Zona Demiliterisasi antara kedua Korea dan sepakat untuk memulai kembali pembicaraan tingkat kerja tetapi rencana itu belum terealisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: