Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Soroti Pentingnya Data Berkualitas dalam Pengambilan Keputusan

BI Soroti Pentingnya Data Berkualitas dalam Pengambilan Keputusan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menilai pengambilan keputusan yang tepat di bidang ekonomi, baik bagi institusi pemerintah maupun sektor bisnis, memerlukan data yang berkualitas. Apalagi di tengah pesatnya pemanfaatan teknologi digital, penggunaan data secara lintas batas semakin banyak digunakan.

"Hal tersebut mempermudah koordinasi pada rantai nilai global (global value chain), sekaligus mendukung fasilitasi perdagangan, termasuk perdagangan jasa," kata Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI dalam Workshop Nasional: Better Understanding of International Trade in Services for the Effectiveness of Policy-Design di Yogyakarta, Selasa (17/9/2019).

Lebih lanjut, Destry menyampaikan bahwa digitalisasi pada saat yang sama telah mendukung kegiatan perdagangan yang lebih beragam dan menjadi bagian penting dalam rantai nilai global (global value chain).

Baca Juga: Utamakan Keamanan Data, Bisnis Pun Tentram Sejahtera

"Kontribusi sektor digital menyumbang sekitar 43% terhadap nilai tambah asing (Foreign Value Added) produk domestik bruto (PDB), sedangkan untuk negara-negara maju yang tergabung dalam OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), nilai tambah asing sektor industri digital mencapai sekitar 50%," jelas Destry.

Workshop nasional ini merupakan salah satu upaya untuk membangun kesadaran dan komitmen para pihak baik penyusun (compiler) data maupun pengguna (user) data pada kualitas dan ketersediaan data yang lebih baik untuk perdagangan jasa.

Kegiatan ini juga salah satu wujud dari misi BI untuk menciptakan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam upaya mengelola defisit transaksi berjalan.

Selain narasumber lokal, workshop nasional ini menghadirkan pakar-pakar internasional di bidangnya, antara lain berasal dari World Trade Organization (WTO), OECD, United States Bureau of Economic Analysis (US BEA), Bank of Estonia, Positium, dan University of the Philippines.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: