Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Naik Tinggi, Investor Bawa Turun Saham Telefast

Sempat Naik Tinggi, Investor Bawa Turun Saham Telefast Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) pada saat perdana masuk ke papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat naik 70 persen ke harga Rp306 per saham dari harga penawaran umum Rp180 per saham.

 

Sayangnya, kondisi tersebut tak bertahan lama, sehingga harga saham emiten ke-35 ini pada penutupan perdagangan berada di posisi Rp278 per saham naik 98 poin atau 54,44 persen. 

 

Pada aksi korporasi ini, TFAS melepas saham ke publik sebanyak 416.666.500 lembar atau setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, melalui mekanisme IPO ini TFAS mampu meraup dana dari pasar modal senilai Rp74,99 miliar.

 

Baca Juga: Beuh! Masih Newbie dan Jadi Top Gainers, Saham Telefast Langsung Diobral Asing!

 

Pelaksanaan IPO TFAS ini membuat kepemilikan PT MCash Strategi Tbk (MCAS) di Telefast Indonesia terdilusi menjadi 43,93 persen dari sebelumnya 58,58 persen. Sedangkan, kepemilikan PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) menjadi 5,69 persen dan PT Telefast Investama Indonesia menjadi 25,38 persen.

 

Adapun selaku penjamin pelaksana emisi efek pada IPO TFAS ini adalah PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, sedangkan PT Sinarmas Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.

 

Menurut Direktur Utama TFAS, Jody Hedrian, sebesar 70 persen dari dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, sebesar 25 persen untuk belanja modal dan sisanya akan dimanfaatkan untuk investasi terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM).

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: