Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hutama Karya Segara Bangun Fasilitas Kilang Pertamina di Kaltim

Hutama Karya Segara Bangun Fasilitas Kilang Pertamina di Kaltim Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor konstruksi, PT Hutama Karya (Persero) akan segera mengerjakan megaproyek baru di bidang engineering, procurement, and constructions (EPC). 

Hutama Karya secara resmi akan menggarap pembangunan upgrade fasilitas kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) yang berlokasi di Kelurahan Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo menyatakan bahwa dalam proyek ini perseroan mendapatkan porsi JO 47% dari total kontrak konsorsium Hutama Karya-China Petroleum Pipeline Engineering Co Ltd (CPP) senilai Rp3,7 triliun.

"Kami memastikan akan memberikan deliverable yang baik dalam proyek ini dengan kualitas yang maksimal serta tepat waktu dalam penyelesaian pekerjaannya," jelas Bintang dalam keterangannya, Selasa (17/9/2019).

Baca Juga: Hutama Karya Segera Resmikan 2 Ruas Tol Trans Sumatera

Dalam proyek yang akan memakan waktu selama kurang lebih 2,5 tahun ini, Hutama Karya akan bertanggung jawab untuk mengerjakan upgrade fasilitas penunjang kilang minyak di Lawe-Lawe untuk fasilitas on shore, meliputi pembangunan utility area, civil work untuk crude storage tank, fire water tank, dan fasilitas penunjang lainnya.

Sementara itu, Kepala Divisi EPC PT Hutama Karya (Persero), Selo Tjahjono menuturkan, upgrade fasilitas penunjang kilang minyak ini perlu dilakukan Pertamina sejalan dengan bertambahnya kapasitas minyak mentah di sana.

"Ada kenaikan kebutuhan minyak mentah di Indonesia, maka Refinery Development Master Plan (RDMP) RU-V Balikpapan bermaksud untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan di fasilitas eksisting di Revinery Unit tersebut," jelas Selo.

"Pada proyek ini, bagian yang akan ditingkatkan adalah pembangunan dua tangki penyimpanan crude oil masing-masing sebesar 1 juta barel, single point mooring (SPM), pipe line, baik off shore maupun on shore, serta utilitas pendukung," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: