Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UEA Sebut Serangan Terhadap Fasilitas Minyak Saudi Adalah Eskalasi Berbahaya

UEA Sebut Serangan Terhadap Fasilitas Minyak Saudi Adalah Eskalasi Berbahaya Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Dubai -

Pejabat senior Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan serangan terhadap fasilitas minyak Aramco milik Arab Saudi merupakan eskalasi berbahaya bagi masyarakat internasional. Ia juga meminta semua negara, khususnya Timur Tengah mendukung Riyadh untuk menjaga dan memastikan stabilitas di kawasan.

Arab Saudi mengatakan temuan awal mengindikasikan serangan pada Sabtu (16/9/2019) yang memotong setengah produksi minyak kerajaan dilakukan dengan senjata Iran.

Riyadh mengatakan pihaknya mampu merespons dengan paksa dan mendesak para pakar AS untuk membantu menyelidiki serangan itu.

Baca Juga: Hassan Rouhani: Serangan Drone ke Kilang Minyak Arab Saudi Merupakan Aksi Balasan

"Membenarkan serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas Aramco berdasarkan perkembangan perang Yaman benar-benar tidak dapat diterima," kata Menteri Negara Luar Negeri UEA, Anwar Gargash dalam tweet-nya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/9/2019).

Hal itu dilontarkannya menanggapi komentar Iran bahwa serangan itu dilakukan oleh warga Yaman sebagai tanggapan untuk perang.

Kelompok Houthi yang bersebelahan dengan Iran mengklaim atas serangan itu dan Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan itu dilakukan oleh "orang Yaman" yang membalas serangan oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi dalam perang lebih dari empat tahun dengan Houthi.

Baca Juga: Perusahaan Minyak Arab Saudi Terbakar Usai Diserang Drone Tak Dikenal

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan sepertinya Iran berada di balik serangan itu. Namun Iran menolak semua tudingan yang diarahkan kepadanya.

Koalisi pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman, yang meliputi UEA, mengatakan temuan awal menunjukkan serangan itu tidak datang dari Yaman dan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki dari mana asalnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: