Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sony Subrata Apresiasi Buku Jagat Digital Karya Agus Sudibyo

Sony Subrata Apresiasi Buku Jagat Digital Karya Agus Sudibyo Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar komunikasi Sony Subrata mengapresiasi buku Jagat Digital: Pembebasan dan Penguasaan karangan anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo.

Sony Subrata mengharapkan buku ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia bahwa media sosial mampu memberikan dampak positif jika digunakan secara baik-baik, namun bisa memberikan dampak negatif jika digunakan tidak semestinya. Selain itu, ia mengharapkan buku ini bisa memberikan warna baru bagi masyarakat luas dalam memaknai dampak positif dan negatif dari era digitalisasi.

"Saya sangat mengapresiasi buku karya Pak Agus Sudibyo. Sebab dalam perjalanannya, Pak Agus telah melakukan risetnya dari berbagai negara untuk melihat dimensi-dimensi anti-demokrasi serta fenomena digitalisasi yang terlanjur melekat dengan terminologi demokratisasi," kata Sony dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Baca Juga: Agus Sudibyo Luncurkan Buku Jagat Digital

Sebelumnya, Agus Sudibyo resmi meluncurkan bukuĀ Jagat Digital: Pembebasan dan Penguasaan di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (17/9/2019). Dalam kesempatan tersebut, Agus menjelaskan bahwa buku ini tidak dimaksudkan untuk menawarkan sikap antipati terhadap fenomena digital tetapi dimaksudkan untuk menawarkan stimuli diskursus yang bersifat kritis terhadapnya.

"Bukan untuk menolak digitalisasi yang terjadi. Karena harus diakui jika digitalisasi telah memberi banyak manfaat kepada manusia. Tapi, saya ingin mengajak pembaca untuk berpikir strategis tentang posisi Indonesia di tengah arus besar digitalisasi," ujar Agus dalam pidato sambutannya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan buku ini juga menelaah secara kritis dimensi-dimensi ekonomi-politik digitalisasi. Buku ini sekaligus mempelopori kajian kritis terhadap aspek psikologi, psikologi massa, epistemologi dari munculnya media-media baru yang dewasa ini semakin mendominasi kehidupan publik.

"Saya mengajak pembaca untuk memikirkan berbagai fenomena-fenomena digitalisasi dalam tarikan-tarikan yang paradoksal, membebaskan atau membelenggu, memberdayakan atau memanipulasi, memberadabkan atau menggerus keberadaban, memperluas kesempatan atau mendisrupsi. Selain itu, saya juga menilai jika media-media sosial itu bukan saja sarana interaksi sosial, melainkan juga sarana komodifikasi, komersialisasi, bahkan sarana surveillance," tambah Agus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: