Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fadli Zon: Kebakaran Hutan, Ya Gara-Gara Jokowi

Fadli Zon: Kebakaran Hutan, Ya Gara-Gara Jokowi Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku heran kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan kerap terulang lagi.

Menurutnya, kasus ini banyak masyarakat yang dirugikan karena kebakaran yang terus berulang tersebut. Pasalnya, ia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah pernah menyatakan bahwa karhutla sudah teratasi dan tidak akan terulang lagi.

“Kok bisa terulang lagi, padahal presiden pernah bilang ini teratasi dan tidak akan terulang lagi. Namun yang terjadi tidak demikian,” ujarnya dalam acara Indonesia Lawyers Club yang disiarkan TV One, Selasa (17/9) malam.

Baca Juga: Cetus Fadli Zon: Emangnya Rakyat Papua Butuh Istana?

Baca Juga: Setelah Disahkan di DPR, Jokowi Siap Bertemu Pimpinan KPK?

Lanjut Wakil ketua umum DPP Partai Gerindra itu, imengaku prihatin karena negara selalu kalah oleh para mafia. Terlebih, perbincangan mengenai karhutla sebatas mengenai akibat, tidak menyentuh ranah penyebab.

Kemudian, ia menguraikan pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo bahwa 99 persen kebakaran terjadi karena ulah manusia, seperti 80 persen hutan yang terbakar akan berubah menjadi kebun.

“Artinya, faktor kesengajaan sangat tinggi dalam masalah ini,” terangnya.

Ia pun menyimpulkan bahwa penyebab sebenarnya karhutla adalah faktor figur kepemimpinan yang lemah. Menurutnya, Jokowi tidak efektif dalam menangani kasus ini. Pasalnya, ketegasan Jokowi yang ditunjukkan dengan gaya marah-marahnya masih gagal menuntaskan masalah.

“Kalau presiden marah sekali harusnya selesai. Ini marah berkali-kali tapi kebakaran hutan jalan terus,” tambahnya.

“Jadi persoalan masalah ini adalah leadership. Mungkin Pak Jokowi masih kurang efektif. Jadi jangan terlalu sering marah-marah, tapi tidak ada hasilnya, itu percuma. Itu justru memperlihatkan weakleadership atau kepemimpinan yang lemah,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: