Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membawa Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia ke Standar Global

Membawa Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia ke Standar Global Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pameran perdagangan yang melayani industri produksi furnitur, International Furniture Manufacturing Components (IFMAC 2019) akan digelar di Jakarta International Expo Kemayoran pada 9–12 Oktober 2019. Untuk meningkatkan keikutsertaan perusahaan-perusahaan asing dalam pameran tersebut, penyelenggara berkolaborasi dengan Deutsche Messe, operator MICE asal Jerman.

Pameran tahun ini yang mengambil tema Quality Manufacturing Needs For Indonesia’s Rising Furniture Industry, akan mengadakan dialog interaktif menghadirkan Ketua Umum Koperasi Industri Kayu dan Mebel Ade Firman, Kepala Suku Dinas Koperasi UMKM serta Perdagangan Jakarta Timur Igan Muhammad Faisal, Sekjen Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, dan General Manager Wakeni Sofianto Wijaya.

"IFMAC 2019 sebagai pameran bertaraf internasional dan terkemuka di Indonesia akan menunjang kebutuhan manufaktur komponen, aksesoris, serta sektor permesinan kayu yang dapat menginspirasi dan memotivasi para pemain industri furnitur sehingga turut mendorong pengembangan industri furnitur Indonesia," ujar Sofianto Wijaya, Rabu (18/9/2019).

Baca Juga: Didepan Juragan Mebel, Jokowi Pamer Hasil Kerjanya...

Menurut Sofiantor, IFMAC 2019 masih akan menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka di industri pembuatan furnitur, antara lain Alpha Utama Mandiri, American Hardwood Export Council (AHEC), Ekamant Indonesia, SCM Group, Global Timber Asia, Felder, Raute Group, Hettich, Blum, Mauri, Plantation Resources, Michael Weinig, dan nama-nama terkenal di Indonesia sebagai distributor teknologi furnitur seperti Maju Adil Sejahtera, AMSKY, Selaras Citra Mesindo, Sinar Masindo, Indasa Sukses, Manunggal, dan masih banyak lagi.

"Perusahaan-perusahaan tersebut selalu hadir sejak pameran digelar delapan tahun lalu," imbuh Sofianto.

Tahun ini, kerja sama dengan Deutsche Messe, penyelenggara pameran permesinan kayu terbesar di dunia, menurutnya, akan menarik lebih banyak perusahaan Eropa dan global lainnya untuk datang menjelajahi pasar Indonesia melalui IFMAC.

Beberapa perusahaan terkemuka dunia yang untuk pertama kalinya hadir di IFMAC 2019, antara lain Ledinek GmbH dari Austria, Robland NV dari Belgia, Ducerf Sa dari Perancis.

Semakin banyaknya perusahaan internasional yang bergabung tahun ini menguatkan IFMAC sebagai pameran terlengkap yang menghadirkan teknologi dunia yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri furnitur Indonesia. Pabrikan mapan yang mendominasi pasar global kini memfokuskan bisnis mereka ke pasar Asia, dan melalui IFMAC.

"Kami memberikan mereka peluang untuk memperluas bisnis mereka di Indonesia dan melayani pasar regional dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka," jelas Sofianto.

Sejak tahun 2012, IFMAC sesuai arahan yang diberikan pemerintah untuk terus menumbuhkan kemampuan produksi furnitur Indonesia. Tahun ini, IFMAC menekankan pada teknologi dengan harga kompetitif dan solusi yang mampu dibeli oleh produsen furnitur berbagai ukuran, terutama pelaku industri kecil dan menengah yang berhati-hati dalam memilih mesin dan mengidentifikasi aset yang dapat memenuhi kebutuhan produksi mereka yang didorong oleh permintaan domestik dan ekspor yang kuat.

Sekjen HIMKI Abdul Sobur, kinerja ekspor produk mebel dan kerajinan di tahun ini secara nasional akan tumbuh di kisaran 5-6% hingga akhir tahun. Namun, pertumbuhan ini ini sangat kecil dibanding Vietnam yang pertumbuhan ekspor produk ini mampu tumbuh 38% dalam tiga tahun terakhir atau rata-rata 16% per tahun.

Baca Juga: Furnitur Indonesia Mejeng di Las Vegas Market 2019

Menurut Sobur, dari sisi bahan baku, sumber daya manusia dan desain Indonesia bisa di atas Vietnam. Salah satu syaratnya adalah menggunakan teknologi dan mesin yang modern sehingga memiliki standar global.

"Hal itulah yang membuat HIMKI mendorong anggotanya untuk melakukan invetasi di sektor permesinan kayu tersebut," ujar Sobur.

Investasi di mesin komponen furnitur dan permesinan kayu tersebut akan meningkatkan kemampuan produksi dan daya saing produk mebel dan furnitur Indonesia di pasar ekspor karena langkah yang sama telah dilakukan Vietnam hingga mampu kemampuan ekspor mereka bertambah.

"IFMAC akan terus mendorong transformasi teknologi di industri produksi furnitur Indonesia, membuka jalan bagi produsen furnitur UKM guna meningkatkan kinerja dan hasil operasional mereka dengan permesinan canggih dan solusi inovatif," tandas Sobur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: