Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Terapkan Industri 4.0 ke 10 Perusahaan

Kemenperin Terapkan Industri 4.0 ke 10 Perusahaan Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan pendampingan implementasi perdana industri 4.0 kepada 10 perusahaan manufaktur nasional. Upaya strategis ini untuk memacu daya saing global dan mendukung kesiapan transformasi ke era digital. Perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan bisa menjadi percontohan di Indonesia.

"Mereka mewakili lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan sesuai roadmap Making Indonesia 4.0," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara di Surabaya, Rabu (18/9/2019).

Kesepuluh perusahaan itu adalah PT Belindo International Carpet, PT Biggy Cemerlang, PT Paragon Technology and Innovation, PT Dharma Precision Tools, PT Sanken, Nutrifood, PT Niramas Utama, PT Globalindo, Suzuki Indomobil, serta PT Sunindo Adipersada.

Di dalam peta jalan, disebutkan lima sektor manufaktur yang bakal menjadi andalan dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronika.

Baca Juga: 3 Risiko Terbesar Industri Reasuransi: Teknologi, Risiko Siber, dan Perubahan Iklim

"Kelima sektor ini dinilai sebagai penyumbang besar hingga 60% terhadap PDB, nilai ekspor, dan penyerapan tenaga kerja," ungkap Ngakan.

Ngakan menjelaskan, guna mendukung pilot pendampingan transformasi industri 4.0 tersebut, pihaknya sudah memberikan bimbingan teknis kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenperin. Tujuannya agar mereka menjadi tim pendamping bersama para tenaga ahli.

"Saat ini sudah sebanyak 100 ASN yang kami siapkan untuk menjadi tenaga pendamping," ungkapnya.

Sebelumnya, Kemenperin telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dalam rangkaian acara Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 pada April 2019 lalu. INDI 4.0 merupakan perangkat untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi menuju industri 4.0.

Sebagai tindak lanjut, Kemenperin melakukan penilaian INDI 4.0 terhadap 326 perusahaan industri. Hasilnya, sebanyak 166 perusahaan industri (50,92%) mendapat rentang skor 1-2, yang menunjukkan kesiapan awal implementasi industri 4.0. Kemudian, 116 perusahaan industri (35,58%) meraih skor 2-3, yang menunjukkan kesiapan sedang. Berikutnya, 22 perusahaan industri (6,75%) memperoleh skor 3-4, yang menunjukkan telah menerapkan industri 4.0.

"Asesmen itu memberikan positioning industri di Indonesia terhadap kesiapan dalam bertransformasi menuju industri 4.0, sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan dan program yang tepat dalam melakukan transformasi industri 4.0,” papar Ngakan.

Berdasarkan penilaian INDI 4.0, Kemenperin juga memberikan bimbingan teknis transformasi industri 4.0 baik pada manager maupun engineer perusahaan industri.

"Tahun ini kami targetkan 500 orang manajer dan engineer perusahaan industri untuk mengikuti bimbingan teknis transformasi industri 4.0 agar semakin banyak perusahaan yang melakukan transformasi industri 4.0," imbuhnya.

Baca Juga: Era Industri 4.0, Kementan Harus Gerak Cepat Selesaikan Masalah Petani

Guna mengkampanyekan Making Indonesia 4.0 serta memperlihatkan capaian implementasi industri 4.0 di Indonesia sebagai hasil dari penilaian INDI 4.0 dan pendampingan yang telah dilakukan, Kemenperin menggelar roadshow INDI 4.0 perdananya di Surabaya, yang berlangsung selama dua hari pada 17-18 September 2019.

"Surabaya jadi kota pertama untuk roadshow, dan nantinya terus berlanjut di beberapa kota lain. Tujuannya, kami ingin menunjukkan ke publik tentang kemampuan sektor industri di Indonesia dalam menerapkan industri 4.0. Acara ini juga sebagai ajang pertemuan di antara para stakeholder," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: