Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahli Bilang Korut Bisa Punya 40 Hulu Ledak Nuklir Per 2020

Ahli Bilang Korut Bisa Punya 40 Hulu Ledak Nuklir Per 2020 Kredit Foto: Antara/Reuters
Warta Ekonomi, Seoul -

Seorang peneliti dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) memperkirakan Korea Utara (Korut) dapat melipatgandakan gudang senjata nuklirnya per 2020 mendatang.

Dan Smith memprediksi bahwa Pyongyang akan memiliki antara 30 hingga 40 hulu ledak nuklir yang dapat digunakan pada tahun 2020. Demikian laporan surat kabar Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo, mengutip pernyataannya di kediaman Duta Besar Swedia di Seoul.

Laporan SIPRI sebelumnya mengindikasikan bahwa Korut memiliki 20 hingga 30 hulu ledak di gudang senjatanya, naik dari 10-20 pada 2018.

Baca Juga: Korut Uji Coba Peluncur Roket Ganda Super Besar

Oleh karena itu, perkiraan Smith menunjukkan bahwa Pyongyang tidak berhenti mengembangkan senjata nuklir di tengah pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS).

“Namun, sejujurnya, ada banyak ketidakpastian mengenai perkiraan dari kami mengenai kemampuan nuklir Korea Utara. Dan itu terutama karena Korea Utara tidak terbuka tentang kemampuannya,” ujar pakar SIPRI Shannon Kile, salah satu pakar terkemuka dunia pada program nuklir Korut, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (18/9/2019).

Smith mengatakan, Washington dan Pyongyang pertama-tama perlu menyetujui cara mendefinisikan persyaratan.

"Definisi denuklirisasi adalah hal besar yang harus diselesaikan karena tidak hanya masalah teknis tetapi juga masalah yang sangat politis," tambahnya.

Menurut Smith, kunci untuk membuka masalah tidak terletak di tangan Korsel, tetapi di tangan AS.

Sementara pemimpin Korut Kim Jong-un telah mengadakan beberapa pembicaraan dengan Trump secara pribadi dan kedua belah pihak sepakat bahwa denuklirisasi harus terjadi di Semenanjung Korea, para pihak memiliki pendekatan yang berbeda dengan apa yang mungkin dimasukkan.

Para pejabat AS mendefinisikan denuklirisasi sebagai akhir dari program senjata nuklir Korut, sementara Pyongyang mendefinisikan denuklirisasi sebagai penghapusan militer AS dari Semenanjung Korea.

Baca Juga: Korut Luncurkan 2 Proyektil Misterius, Korsel-AS Pantau Situasi?

Korut berulang kali menekankan bahwa mereka mencari pembangunan ekonomi lebih dari perlombaan senjata.

Pada hari Selasa, surat kabar pemerintah Korut, Rodong Sinmun menekankan pentingnya pembangunan ekonomi dengan mengklaim itu adalah tekad dan keinginan tetap partai untuk membangun kekuatan ekonomi nasional dalam rentang waktu yang sesingkat-singkatnya.

Korut saat ini berada di bawah sanksi global yang paling ketat setelah pengujian senjata nuklir pada tahun 2017.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: