Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Target Membangun 10 Pabrik Gula Tercapai

Target Membangun 10 Pabrik Gula Tercapai Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berusaha mengimplementasikan Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha yang diatur dalam Peraturan Presiden nomor 91 tahun 2017. Dalam kebijakan ini, pemerintah mengubah paradigma birokrasi, dari yang tadinya 'penguasa dan birokrat' menjadi 'pelayan masyarakat'.

"Ada empat hal penting yang akan dilakukan Kementan. Pertama, pengawalan proses perizinan oleh Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Kedua, perizinan hanya melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau Padu Satu Kementan. Ketiga, standar perizinan. Keempat, pelayanan perizinan yang terintegrasi secara elektronik, Online Single Submission (OSS)," kata Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, Selasa (17/9/2019).

Kasdi menegaskan, pihaknya hanya melaksanakan perintah Presiden RI Joko Widodo, yang arahannya bahwa investasi dan ekspor merupakan komponen paling penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Investor Masuk, Swasembada Gula Sudah di Depan Mata

Untuk itu, Kementan harus berani mereformasi perizinan untuk memperbaiki iklim investasi khususnya di sektor perkebunan. Kementan akan jemput bola langsung ke setiap investor yang akan menanamkan investasi di sektor pertanian khususnya perkebunan, bahkan besok Kamis (19/9/2019) pihaknya mengundang investor-investor yang bergerak di bidang perkebunan.

Khusus untuk gula, Kasdi menyampaikan bahwa investasi pada sektor gula sudah dimulai sejak 2014, bahkan sekarang sudah ada 10 pabrik gula tambahan dan tujuh di antaranya sudah mulai beroperasi.

Pemerintah akan memenuhi kebutuhan konsumsi nasional gula setidaknya perlu pasokan sebanyak 2,8 juta ton per tahun. Saat ini, kemampuan produksi gula dalam negeri baru 2,5 juta ton per tahun dan 300 ribu ton sisanya masih diimpor.

"10 pabrik yang sudah dan akan beroperasi memiliki nilai investasi sekitar Rp43,82 triliun, yang nantinya akan menyerap tenaga kerja sekitar 2 juta pekerja. Jika sepuluh pabrik gula itu beroperasi, maka total kapasitas produksi minimal mencapai 100.000 ton cane per day (TCD), dengan target tambahan areal tebu inti sebesar 94.100 hektare dan plasma seluas 103.900 hektare, serta potensi produktivitas tebu rata-rata sebesar 92,5 ton per hektare dan potensi produktivitas gula sebesar 8,14 ton per hektare dengan rata-rata tingkat rendemen untuk 10 pabrik gula tersebut berkisar 8,7%," ujar Kasdi.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Agus Wahyudi mengungkapkan, dari 10 perusahaan pabrik gula yang tujuh di antaranya sudah beroperasi yaitu PT Laju Perdana Indah, PT Sukses Mantap Sejahtera, PT Gendhis Multi Manis, PT Kebun Tebu Mas, PT Industri Gula Glenmore, PT Adhi Karya Gemilang, dan PT Rejoso Manis Indo.

Dua perusahaan gula lainnya akan mulai beroperasi pada akhir Desember 2019, yaitu PT Pratama Nusantara Sakti dan PT Jhonlin Batu Mandiri, serta PT Muria Sumba Manis akan mulai beroperasi pada Desember 2020.

Agus menambahkan, untuk penambahan luas area tebu akan lebih dikonsentrasikan pada lokasi di luar Jawa yang mana dari 10 pabrik gula baru tersebut enam di antaranya berlokasi di luar Jawa. Penambahan luas lahan akan memungkinkan nantinya perluasan lahan tebu, namun perlu pendampingan dan penerapan teknologi. Penerapan teknologi penting karena di luar Jawa umumnya merupakan pemain baru dalam pergulaan, sehingga perlu pendampingan dan strategi dalam menjalankan usahanya.

Baca Juga: Jus Hijau Ternyata Bisa Turunkan Gula Darah, Mau Coba?

"Ada tiga strategi dalam meningkatkan produktivitas tebu, yakni tata kelola air, peningkatan kesubutan tanah, serta mengembangkan pola dan jadwal tanam. Sehingga nanti hasilnya dengan rendemen yang bagus, serta hasil produktivitas nya tinggi," ujar  Agus.

Agus juga menekankan, dengan tambahan 10 pabrik gula baru ini, pihaknya semakin optimis dapat memenuhi kebutuhan gula konsumsi, dan ke depan disiapkan tambahan lagi sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yaitu 15 pabrik gula tambahan pada periode 2020 sampai 2024 untuk memenuhi kebutuhan gula industri sebanyak 3,2 juta ton per tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: