Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu AS Jawab Kenapa Sistem Pertahanan Buatan AS Gagal Halau Serangan di Arab Saudi

Menlu AS Jawab Kenapa Sistem Pertahanan Buatan AS Gagal Halau Serangan di Arab Saudi Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo menyebutkan, sistem pertahanan rudal di seluruh dunia sering gagal menunjukkan hasil yang ditugaskan. Pernyataan tersebut dilontarkan saat menjawab pertanyaan wartawan pertahanan buatan AS gagal halau serangan di Arab Saudi.

 

"Kami telah melihat sistem pertahanan udara di seluruh dunia memiliki keberhasilan yang beragam," kata Departemen Luar Negeri AS mengutip pernyataan Pompeo saat kedatangannya ke Jeddah.

 

"Beberapa (sistem pertahanan rudal) yang terbaik di dunia tidak selalu menunjukkan hasil yang diinginkan. Kami ingin bekerja untuk memastikan bahwa infrastruktur dan sumber daya ditempatkan sedemikian rupa sehingga serangan seperti ini akan kurang berhasil daripada yang tampaknya terjadi," imbuhnya seperti dikutip dari TASS, Kamis (19/9/2019).

 

Baca Juga: AS Keluarkan Peringatan Kepada Warganya yang Tinggal di Arab Saudi

 

Menurut Diplomat terkenal AS itu mengecam serangan terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco yang merupakan hasil dari penarikan AS dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) atau perjanjian nuklir internasional Iran.

 

Diketahui sebelumnya, fasilitas perusahaan minyak Saudi Aramco di timur Arab Saudi diserang oleh sepuluh pesawat tanpa awak pada dini hari 14 September lalu. Kilang minyak terbesar di dunia di dekat kota Abqaiq dan kilang minyak di dekat Khurais, tempat dua ladang minyak terbesar Saudi. Serangan itu memicu kebakaran di 13 fasilitas.

 

Usai penyerangan tersebut, pemberontak Yaman, Houthi, mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Namun Washington mengklaim bahwa pemerintah Iran telah berperan dalam serangan itu. Teheran dengan kuat menolak tuduhan itu sebagai sebuah tuduhan yang tidak berdasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: