Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saudi Diserang, Tagihan Impor Minyak Makin Bengkak

Saudi Diserang, Tagihan Impor Minyak Makin Bengkak Kredit Foto: Foto/REUTERS
Warta Ekonomi, Jakarta -

DBS baru-baru ini merilis hasil penelitiannya berjudul Serangan Drone di Saudi: Dampaknya terhadap Aset. Disebutkan bahwa emerging market foreign exchange (EMFX) menjadi korban langsung dari serangan militer tersebut.

Menurut pandangan Taimur Baig, Kepala Ekonom DBS Group Research, EMFX akan menjadi korban langsung, terutama yang terdampak tagihan impor minyak besar.

"Serangan drone terhadap kilang minyak Arab Saudi pada akhir pekan lalu akan memengaruhi 50% produksi minyak," kata dia melalui siaran persnya, Rabu (18/9/2019).

Baca Juga: Ini Bukti Kuat Iran di Balik Serangan Drone di Kilang Minyak Arab Saudi

Upaya pencegahan krisis pasokan global mungkin bisa dilakukan melalui perbaikan serta pemanfaatan persediaan minyak. Meski begitu, kenaikkan harga minyak tidak mungkin bisa dihindari, yang tentunya akan menjadi beban berat bagi kas negara-negara berkembang yang mengimpor minyak.

Akibat selanjutnya, kata Baig, akan terjadi pelarian dana ke tempat yang aman. Misalnya saja ke emas, yang merupakan safe haven (investasi dengan tingkat risiko rendah), serta ke obligasi pemerintah.

"Kelas aset yang paling rentan adalah kredit di pasar berkembang. Dalam sebulan terakhir saja, selisih bunga telah melebar menyusul depresiasi mata uang yuan," bebernya.

Baig juga mengatakan bahwa konflik militer tersebut akan memperketat pendanaan dolar dan mengurangi selera pemodal terhadap risiko, yang akan menimbulkan tantangan dalam pembayaran utang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: