Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Inflasi, Pemprov Sumut Segera Bentuk BUMD Pangan

Tekan Inflasi, Pemprov Sumut Segera Bentuk BUMD Pangan Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Hingga saat ini, cabai merah menjadi penyumbang inflasi terbesar di Sumut. Sehingga pemerintah Sumut perlu siapkan strategi untuk menyelesaikan masalah ini. Salah satu strategi yang dilakukan yaitu dengan membentuk BUMD Pangan. Dimana BUMD Pangan akan beroperasional mulai tahun depan.

Wakil Gubenur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengatakan salah satu upaya menekan inflasi daerah dengan membentuk BUMD Pangan dan dari sekarang dalam tahap proses perizinan dari DPRD Sumut

Dikatakannya, BUMD Pangan itu sejenis perusahaan yang fungsinya nanti untuk membeli hasil pertanian, menyimpan sekaligus memasarkannya. Artinya Pemprov bisa terjun langsung ke petani karena selama ini hanya memantau.

"Tak lama lagi BUMD Pangan bisa disetujui oleh DPRD kita sehingga bisa membangkitkan potensi pertanian kita dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," katanya Kamis (19/9/2019).

Baca Juga: Triwulan II-2019, Sumbagut Peringkat Pertama pada Kinerja Perbankan Sumut

Harapan ke depan, petani sejahtera, harga pasar terkontrol dan masyarakat juga tidak mendapatkan harga yang fluktuasinya naik turun. Jadi trennya bukan pemerintah yang atur harga tapi pasar sendiri.

Kepala Perwakilan BI Wilayah Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat menambahkan dalam menekan angka inflasi selain membentuk BUMD Pangan, ada beberapa rekomendasi yang akan dilakukan oleh TPID setelah dilaksanakannya Rakor. Pertama, TPID se Sumatera berkomitmen untuk melakukan kegiatan menangani inflasi daerah lebih intensif khususnya untuk komoditas cabai merah.

"Kedua, melakukan identifikasi komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga dalam beberapa bulan ke depan sehingga dapat diantisipasi pengendalian inflasi lebih baik. Ketiga, mengoptimalkan sarana yang tersedia dalam rangka menjaga stok," ujarnya.

Keempat melakukan penguatan database petani dan produksi komoditas pangan strategis untuk dapat memperoleh data surplus dan defisit komoditas sehingga dapat dikerjasamakan antar daerah secara efektif. Kelima, mendorong inisiasi kegiatan kerja sama antar daerah di Regional Sumatera. Keenam, mendorong inisiasi kegiatan kerjasama perdagangan antar daerah di Regional Sumatera. 

"Keenam, mendorong inisiasi adanya kontrak farming antara BUMD dengan petani untuk menjaga ketersediaan pasokan dan membantu penyerapan hasil produksi pertanian. Ketujuh, mendorong percepatan infrastruktur penyimpanan pangan dalam bentuk Controlled Atmosphere Storage (CAS) dan cold storage di sentra produksi dan pasar induk dalam rangka menjaga ketahanan pangan. CAS suatu bentuk teknologi pengkondisian atmosfer pada ruang penyimpanan komoditas hortikultura (sayur dan buah) untuk mempertahankan mutu," katanya.

Kedelapan, mengoptimalkan peran dinas yang membidangi pertanian agar petani mengetahui pola tanam yang diterapkan oleh pemerintah sehingga pasokan pangan dapat terjaga sepanjang tahun. Kesembilan, mengoptimalkan peran Bulog sebagai stabilisator harga pangan bersama instansi terkait di tingkat produsen dan konsumen untuk komoditas sesuai harga yang berlaku. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: