Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fokus Target 2019, Bank Index Geliatkan Pertumbuhan DPK dan Kredit

Fokus Target 2019, Bank Index Geliatkan Pertumbuhan DPK dan Kredit Kredit Foto: Bank Index
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri perbankan, salah satunya Bank Index, terus melakukan berbagai inovasi guna menggenjot penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menjanjikan revenue. Tak hanya sekadar menjanjikan, namun juga inovasi tersebut memanjakan nasabah.

Melihat potensi besarnya penghimpunan DPK tahun 2018, Bank Index kembali menawarkan dua produk unggulan untuk menghimpun DPK di tahun ini.

“Sepanjang tahun 2018, Bank Index mencatatkan penghimpunan DPK sebesar Rp6,7 triliun, atau tumbuh sebesar 20,3% (YoY). Pertumbuhan DPK yang gemilang di 2018 inilah yang mendorong Bank Index untuk terus berinovasi membuat program yang menjanjikan bagi nasabah Dana Pihak Ketiga," ujar Presiden Direktur Bank Index, Gimin Sumalim dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (20/9/2019).

Baca Juga: Incar DPK, BNI Syariah Targetkan Layani Pembukaan RDN Pasar Modal di Semester II 2019

Sampai akhir 2019, Bank Index telah menargetkan pertumbuhan DPK sebesar Rp7,36 triliun. Hingga medio Juni 2019, Bank Index telah menghimpun DPK sebesar Rp7,12 triliun. Dengan total penghimpunan ini, DPK Bank Index telah mengalami pertumbuhan sebesar 6,15 persen dibanding Desember 2018. 

Kenaikan DPK ini turut disumbang oleh giro, tabungan, dan deposito, masing-masing naik sebesar 18,67%, 17,27%, dan 3,98%. Jika dibandingkan dengan target yang tercantum dalam proyeksi rencana bisnis 2019, realisasi DPK tersebut telah mencapai 102,31%.

Di tahun ini, Bank Index telah meluncurkan tiga program unggulan bagi nasabah DPK, yakni Arisan Bank Index, Tabungan Index Plus, serta layanan internet dan mobile banking, INDEXQU.

Ketiganya memiliki fasilitas yang menjanjikan masing-masing. Pertama, Arisan Bank Index merupakan program yang meyakinkan setiap nasabah Tabungan Index bersedia melakukan pemblokiran dananya dengan nominal sebesar Rp100 juta selama satu tahun. Di awal periode pemblokiran, nasabah akan mendapatkan kesempatan mengikuti undian berhadiah.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan Melambat Tumbuh 9,7% di Juli

Program ini menawarkan berbagai hadiah mulai dari voucher belanja, hingga kesempatan untuk membawa pulang Mobil, Sepeda Motor, Handphone, dan Logam Mulia.

Selanjutnya, Bank Index memanfaatkan era digital saat ini. Ingin memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabahnya, lantas Bank Index meluncurkan program yang memudahkan transaksi perbankan di mana dan kapan saja.

INDEXQU adalah layanan internet dan mobile banking besutan Bank Index yang digagas sejak 2018 lalu ini, menawarkan kemudahan transaksi perbankan secara digital dengan fitur-fitur layanan yang dibutuhkan nasabah. Selain itu, saat menggunakan aplikasi INDEXQU pun nasabah mendapatkan bebas biaya transaksi.

Selain menggenjot DPK untuk mencapai target bisnis, Bank Index juga menargetkan pertumbuhan kredit untuk pengembangan bisnis sepanjang 2019. Hal ini tercermin dalam proyeksi Rencana Bisnis Bank Index yang menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10,73%

Di sektor penyaluran kredit, Bank Index masih berfokus pada segmen Small Medium Enterprises (SME), dan sektor bisnis yang sesuai dengan risk appetite yang sudah disepakati serta kecepatan dalam proses yang dapat membantu pertumbuhan kredit di Bank Index.

“Produk unggulan yang menyumbang pemberian kredit kami adalah fokus pada pinjaman untuk membiayai modal kerja khususnya industri perdagangan, tentunya dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan pendekatan yang prudent," tambah Gimin.

Baca Juga: PermataBank Rilis Layanan Super App Jawab Kebutuhan Muslim Modern

Dengan strategi kredit ini, Gimin berharap target kredit Bank Index sepanjang 2019 dapat tercapai. Hingga Juni 2019, penyaluran kredit Bank Index sudah mencapai Rp6,62 triliun, dari target sampai dengan akhir 2019 sebesar Rp7,05 triliun. Jumlah ini naik 3,99% dibandingkan akhir Desember 2018. Sepanjang lima tahun terakhir, Bank Index mencatatkan pertumbuhan kredit per tahun (Compound Average Growth Rate – CAGR) sekitar 7%.. 

 

“Strategi ini diharapkan dapat menekan cost of fund bank secara signifikan, selain itu kami juga akan terus mempertajam fokus usaha pada segmen pasar ritel melalui pengembangan jaringan kantor pada lokasi-lokasi strategis,” pungkas Gimin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: