Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Venezuela: Donald Trump Benci Rakyat Amerika Latin!

Presiden Venezuela: Donald Trump Benci Rakyat Amerika Latin! Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Venezuela -

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat membenci semua orang Amerika Latin, terutama rakyat Venezuela dan sejarah negara itu.

 

"Saya secara terbuka mengatakan ini di sini, di acara terkenal Anda. Donald Trump memiliki obsesi dan kebencian terhadap orang-orang Amerika Latin secara umum. Bagi para pengungsi, imigran, tetapi terutama dia membenci rakyat Venezuela dan sejarahnya," tutur Maduro mengatakan kepada mantan Presiden Ekuador Raphael Correa dalam sebuah acara program televisi mengutip Sputnik, Jumat (20/9/2019).

 

Maduro menuturkan, Trump sangat memperlihatkan kebencian dengan jelas kepada rakyat Venezuela.

 

"Saya membandingkan ini dengan era Hitler, dengan visi yang sama yang dipaksakan Hitler pada orang-orang Yahudi, orang-orang Yahudi di Eropa sebelum perang, hingga 1939," tambah Maduro.

 

Baca Juga: Maduro Sebut Nama Penasihat Trump karena Upaya Pembunuhan Dirinya

 

Pada tahun ini, Venezuela tengah berhadapan dengan upaya pimpinan AS untuk menggulingkan pemerintahan Maduro dan menggantikannya dengan pemimpin oposisi dan presiden Juan Guaido yang memproklamirkan diri.

 

fj1plr72bjxi528f9ymm_17029.jpg

 

AS sudah menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Venezuela dan membekukan beberapa aset negara.

Maduro mengatakan Guaido sebagau boneka AS dan menuduh Amerika Serikat mengatur kudeta untuk melakukan perubahan paksa dalam pemerintahan di Venezuela dan mengklaim sumber daya negara. Maduro menuduh mantan Presiden Kolombia, Alvaro Uribe Velez pernah berencana untuk menyewa tentara bayaran untuk membunuhnya.

 

Maduro dikabarkan selamat dari upaya pembunuhan di sebuah parade militer Venezuela di Caracas pada Agustus 2018. Dalam serangan itu bangku kepresidenan dihantam oleh dua drone yang dipasangi bom, menyebabkan tujuh petugas keamanan terluka, sementara Maduro selamat tanpa cedera.

 

Maduro sering kali menuduh bahwa Amerika Serikat (AS) menginstruksikan Kolombia untuk mengatur pembunuhannya, tuduhan yang dibantah oleh Bogota mau pun Washington.

 

Ia menyebut jika dia memiliki bukti yang membuktikan bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton telah mendalangi upaya percobaan pembunuhannya pada 2018. Diketahui pada Desember 2018, Maduro juga menuduh Bolton menyiapkan rencana untuk menggulingkan dan membunuhnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: