Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koalisi Arab Saudi Lancarkan Operasi Militer di Yaman untuk Cegah Ancaman...

Koalisi Arab Saudi Lancarkan Operasi Militer di Yaman untuk Cegah Ancaman... Kredit Foto: Reuters/Ahmed Yosri
Warta Ekonomi, Dubai -

Koalisi Arab Saudi  melancarkan operasi militer di utara kota pelabuhan Hodeidah Yaman terhadap apa yang digambarkan sebagai target militer yang sah. Insiden ini diyakini dapat memperburuk ketegangan regional pascaserangan terhadap instalasi minyak Saudi pada akhir pekan lalu.

Koalisi itu mengatakan telah menghancurkan empat situs yang digunakan untuk merakit kapal dan ranjau laut yang dikendalikan dari jarak jauh untuk membantu melindungi kebebasan navigasi maritim.

"Situs-situs ini digunakan untuk melakukan serangan dan operasi teroris yang mengancam jalur pelayaran dan perdagangan internasional di Selat Bab al-Mandab dan Laut Merah selatan," kata juru bicara koalisi Arab Saudi Kolonel Turk al-Malki dalam sebuah pernyataan seperti disitat dari Reuters, Jumat (20/9/2019).

Baca Juga: Sukses Hancurkan Kilang Minyak Terbesar Arab Saudi, Kelompok Houthi Berencana Serang UEA

Malki menambahkan bahwa Houthi menggunakan Hodeidah untuk meluncurkan rudal balistik, pesawat tak berawak, kapal yang terperangkap dan dikendalikan dari jarak jauh, serta untuk penyebaran ranjau laut tanpa pandang bulu.

Koalisi telah meminta warga sipil untuk menjauh dari lokasi yang ditargetkan dan menegaskan bahwa operasi militer dilakukan dengan cara yang mengikuti hukum humaniter internasional serta telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

"Kami telah melupakan serangan dan ketakutan dan tidur selama berbulan-bulan dalam damai. Tapi malam ini suara ledakan dan pesawat membuat kami takut ketika mereka terus terbang melintasi langit kota," kata penduduk Mohammed Abdullah kepada Reuters.

Baca Juga: Jepang Lebih Percaya Houthi yang Lakukan Serangan ke Kilang Minyak Saudi

Kelompok Houthi, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu lalu, mengatakan bahwa koalisi Saudi telah melanggar kesepakatan yang dicapai oleh PBB di Swedia. Pernyataan itu disampaikan Houthi melalui saluran televisi miliki mereka Masirah.

Koalisi Saudi yang didukung Barat melakukan intervensi di Yaman pada bulan Maret 2015 melawan kelompok Houthi yang beraliansi dengan Iran. Houthi sebelumnya telah menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional di Sanaa pada akhir 2014.

Perjanjian gencatan senjata dan pemindahan pasukan Hodeidah dicapai tahun lalu pada pembicaraan damai di Swedia. Kesepakatan ini diambil sebagai langkah membangun kepercayaan guna membuka jalan bagi pembicaraan untuk mengakhiri perang, tetapi terhenti selama berbulan-bulan sebelum penarikan Houthi dari tiga pelabuhan Laut Merah.

Baca Juga: 10 Rudal Balistik Houthi Mengudara, 6 Rudal Ditembak Jatuh Arab Saudi

Sebelumnya pada Kamis (19/9/2019) malam, koalisi Saudi mengatakan pihaknya telah mencegat dan menghancurkan kapal bermuatan bahan peledak yang diluncurkan dari Yaman oleh kelompok Houthi.

Houthi, yang telah mengancam untuk memperluas serangan ke Arab Saudi, pada masa lalu menargetkan kapal-kapal di Yaman, yang terletak di satu sisi selat Bab al-Mandeb di mulut selatan Laut Merah, salah satu minyak paling vital di dunia rute tanker.

Insiden itu terjadi ketika Amerika Serikat dan Arab Saudi mempertimbangkan tanggapan atas serangan terhadap fasilitas minyak Saudi, yang dituduhkan Washington dan Riyadh pada Iran. Teheran dengan tegas menyangkal keterlibatannya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: