Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Data Penumpang Lion Air Grup Beredar Di Internet, AWS Yakin Layanannya Aman

Data Penumpang Lion Air Grup Beredar Di Internet, AWS Yakin Layanannya Aman Kredit Foto: Lion Air
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan maskapai penerbangan Lion Grup mengalami kebocoran data yang dialami salah satu anak perusahaannya di Malaysa, Malindo Air. Belum lama, beredar di daring data penumpang yang tidak hanya berasal dari Malindo Air, tapi juga berasal dari Thai Lion Air yang juga merupakan anak Lion Grup.

Menurut akun Twitter @underthebreach ada dua database yang tersebar di dalam daring.

Database pertama memiliki jumlah 21 juta data penumpang, sementara database kedua berjumlah 14 juta data penumpang. Dalam data tersebut terdapat juga data dari penumpang Batik Air.

Isi dari kedua database tersebut memuat informasi yang cukup detil mengenai penumpang.

Baca Juga: Kabut Asap Parah, Lion Air Batalkan Semua Penerbangan ke Kaltara

Di database pertama tersebar informasi mulai dari identitas dan reservasi penumpang, email, alamat, dan nomor telepon. Di database kedua memuat informasi tentang nama penumpang, tanggal lahir, nomor telepon, nomor paspor, dan tanggal kedaluarsa paspor.

Menurut laporan dari BleepingComputer belum ada tanggal pasti kapan pertama kali database tersebut diakses. Namun, seorang sumber mengatakan bahwa data tersebut sudah terbuka pada AWS atau Amazon Web Services pada tanggal 10 Agustus 2019.

Kemudian data tersebut kembali tertutup pada 12 Agustus 2019 AWS merupakan layanan data eksternal yang digunakan Malindo Air.

Baca Juga: Data Penumpang Bocor, Malindo Air Gelar Investigasi

Meski demikian, AWS mengatakan bahwa data penumpang Malindo Air aman. Pihaknya mengatakan bahwa tidak ada detil pembayaran yang bocor dan tidak ada celah dalam kebocoran data tersebut.

"Penting bagi kami untuk memperjelas bahwa layanan AWS bekerja dengan semestinya dan tidak ada kebocoran. Tidak dalam layanan cloud kami maupun lokasi geografis dari data yang bersangkutan," kata AWS dalam keterangannya seperti dilansir dari ZDnet.

Ketika ditanyai lebih lanjut mengenai terbukanya data penumpang pada tanggal 10 Agustus 2019, pihaknya tidak dapat membahas secara detil perihal data penumpang.

Baca Juga: Lion Air Buka Rute Baru Medan-Yogyakarta, Mulai 25 September

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: