Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gunakan Biosolar, Pengguna Wajib Ikuti Rekomendasi APM

Gunakan Biosolar, Pengguna Wajib Ikuti Rekomendasi APM Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebijakan penghapusan solar murni sebagai bahan bakar minya melalui Mandatori B20 telah berlangsung selama satu tahun. Tidak cukup di situ, tahun 2020 pemerintah berencana meningkatkan kadar campuran bio solar dari 20% menjadi 30% (B30).

Kebijakan tersebut mendapat perhatian serius dari produsen truk dari sejumlah negara yang memasarkan produknya ke Indonesia, salah satunya adalah Mercedes-Benz, produsen otomotiF asal Jerman. Untuk menjaga kondisi mesin dan masa pakai (lifetime) sesuai dengan standar, pabrikan ini melakukan pengujian dan pengawasan yang ketat dalam penggunaan Bio Solar di Indonesia.

Baca Juga: Balitbang ESDM Lakukan Uji Kemampuan B30 di Suhu Dingin. Begini Hasilnya

Arizta Quintasari, Communication & Marketing Manager PT Daimler Comercial Vehicle Indonesia, selaku agen pemegang merek (APM) Mercedes di Indonesia mengungkapkan, sebenarnya di negara asal mobil tersebut, Jerman sudah diberlakukan B100 yang artinya 100% solar di sana berasal dari bahan nabati.

“Di Eropa sudah B100, tapi produknya agak berbeda,” ungkap Arizta.

Mengenai mandatori B20 di Indonesia, menurut Arizta, sudah aman digunakan di mesin Mercedes. Tapi untuk rencana mandatori B30, menurut dia, sedang dilakukan penyesuaian dan pengetesan sejauh mana kesiapan Indonesia.

Baca Juga: Usai Uji Coba, Gapki Minta Pemerintah Segera Implementasi B30

“Setiap kebijakan baru kami langsung bergerak,” imbuh Arizta.

Imam Nugroho, Field Support & Training Customer Service Technical Operation, PT Daimles Comercial Vehicle Indonesia menjelaskan bahwa untuk menjaga kondisi mesin, perusahaan merekomendasikan interval maintenance yang disesuaikan dengan bahan bakar yang digunakan, terutama ketika menggunakan biosolar, salah satu yang harus diperhatikan adalah kondisi filter.

“Biodiesel akan berpengaruh ke filter,dan setiap biodiesel berbeda, tergantung kapasitas sulfur yang berbeda,” jelas Imam.

Untuk penggunaan B20 contohnya, rata-rata maintenance interval 10 ribu kilo atau 200 jam untuk hour meter. Namun, interval itu juga dipengaruhi oleh penggunaan ketika digunakan untuk pekejaan berat seperti dipertambangan, akan semakin singkat menjadi di bawah 10 ribu kilometer atau kurang dari 200 jam harus dilakukan maintenance.

Baca Juga: Ikut Jajal Keunggulan B30, DFSK Super Cap Tempuh 50 Ribu Km

Untuk itulah penyesuaian yang dilakukan oleh Mercedes terkait rencana mandatori B30. Belum diketahui apakah penggunaan B30 akan semakin menyingkat interval maintenance. Sebab, kualitas biosolar di bebeberapa daerah di Indonesia pun berbeda-beda, tergantung kapasitas sulfur yang dimiliki.

Namun, Imam menyarankan kepada pengguna Mercedes untuk mengikuti interval maintenance yang sudah ditetapkan oleh Mercedes. Selain itu juga menggunakan sparepart original. Tidak hanya itu, termasuk aturan kapasitas pengangkutan harus mengikuti aturan yang dianjurkan.

“Jadi rekomendasi harus dipatuhi,” tegas Imam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: