Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Di media sosial tengah ramai dengan postingan video lama Jokowi pada tahun 2016 yang sesumbar ia rindu didemo lagi.
Baca Juga: Pak Wiranto Ngomong soal Demo Mahasiswa: Ada Jalur Lain yang Etis
"Biasanya yang demo itu nggak siap, konsep saudara apa? Ditanya begitu mereka nggak siap. Pada tahun kedua demo berkurang 30 persen, hingga tahun ketiga nggak ada demo sama sekali, sebenarnya saya kangen didemo!," kata Jokowi dalam video itu.
Puncaknya, pada hari Senin kemarin ribuan mahasiswa dari Jakarta hingga daerah lain di Pulau Jawa turun ke jalan.
Para mahasiswa turun menyuarakan ketidakpuasannya atas sikap Presiden Jokowi yang meloloskan revisi UU KPK, RKUHP dan mendesak disahkannya RUU Perlindungan Kekerasan Seksual (PKS).
Para mahasiswa membentangkan spanduk "Reformasi Dikorupsi!" sebagai tanda bahwa Jokowi dan DPR gagal mengawal buah dari reformasi 1998.
Sosial media menjadi ramai gagasan dan semangat reformasi 1998. Sikap romantik ini mengingatkan pada saat penggulingan diktator Soeharto dan Orde Baru-nya.
Tentu saja, aksi mahasiswa ini tak lepas dari tudingan bahwa demo mahasiswa ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu. Tapi, faktanya gerakan mahasiswa ini menyasar juga ke DPR. Bahkan, mahasiswa menolak beraudiensi dengan Fraksi Gerindra di DPR, partai oposisi pemerintah.
Para mahasiswa juga mengeluarkan vonis mosi tidak percaya ke DPR, sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja anggota dewan Senayan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
