Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk-produk Unggulan Peningkat Kerja Sama Indonesia-Tiongkok

Produk-produk Unggulan Peningkat Kerja Sama Indonesia-Tiongkok Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (KemendagEnggartiasto Lukita menyampaikan, Indonesia siap meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi dengan Tiongkok. Hal ini disampaikannya pada Indonesia Business Infrastructure and Investment Forum di Shanghai, Tiongkok, Senin (23/9/2019).

Indonesia-Tiongkok memiliki banyak produk unggulan yang dapat meningkatkan kerja sama perdagangan selain minyak sawit, yaitu sarang burung walet, produk agrikultur, terutama buah-buahan tropis, dan perikanan.

"Tiongkok merupakan mitra dagang dan investasi utama Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia-Tiongkok," ujar dia melalui siaran pers.

Mendag mengungkapkan, hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok sangat penting karena meliputi tiga aspek utama penggerak perekonomian, yaitu perdagangan, investasi, dan infrastruktur.

Baca Juga: Indonesia Masuk 5 Besar Negara Eksportir Pertanian Terbaik di Dunia, Sawit Jadi Penopang Utama!

Masih dalam forum tersebut, Enggar bilang, bagi Tiongkok, minyak sawit merupakan bahan input utama bagi berbagai industri olahan, mulai dari industri makanan dan minuman, kosmetik, kebutuhan sehari-hari sampai pada sektor energi.

"Selain minyak sawit, Indonesia dan Tiongkok juga memiiki banyak produk unggulan yang harus kita dukung dalam meningkatkan perdagangan. Produk unggulan tersebut antara lain sarang burung walet dengan kualitas terbaik dan kaya akan nutrisi sehingga baik untuk kesehatan," imbuh dia.

Menurut Mendag, Indonesia merupakan hub perdagangan internasional yang strategis di Asia Tenggara. "Indonesia merupakan hub perdagangan yang strategis di Asia Tenggara, sehingga para investor dapat menjadikan Indonesia sebagai hub investasi dan perdagangan. Ini akan memudahkan investor mengakses negara-negara mitra Indonesia," katanya.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: