Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KBRI Singapura Tindaklanjuti Laporan 3 Wanita WNI Terduga Terlibat Terorisme

KBRI Singapura Tindaklanjuti Laporan 3 Wanita WNI Terduga Terlibat Terorisme Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Singapura -

Departemen Keamanan Dalam Negeri (ISD) Singapura melayangkan laporan terkait penahanan tiga wanita warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat dalam kegiatan radikal (terorisme) di bawah Undang-Undang Keamanan Internal (ISA) Singapura. Laporan tersebut sudah diterima dan ditindaklanjuti oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura.

Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memberikan keterangan pada Selasa (24/9/2019), yang isinya adalah KBRI Singapura telah meminta akses kekonsuleran terhadap tiga WNI yang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) itu.

Pihak KBRI Singapura juga sudah menemui seorang wanita lain berinisial SS pada 13 September 2019. Berdasar pada hasil penyelidikan, SS diketahui tidak memiliki hubungan aktif dengan jaringan terorisme sehingga telah dibebaskan dan langsung direpatriasi ke Indonesia pada 15 September.

Baca Juga: Soal WNI Terlibat Terorisme di Singapura, KBRI Singapura Lakukan. . .

Sebelumnya, kantor berita Channel News Asia melaporkan tiga wanita Indonesia yang berstatus sebagai pekerja rumah tangga di Negeri Singa selama enam sampai 13 tahun, ditangkap atas dugaan terlibat dalam kegiatan radikal, termasuk mengirim sejumlah uang untuk mendukung kegiatan semacam itu.

AA dan RH bertemu pertama kali dalam sebuah acara sosial di Singapura. Sementara kontak dengan TM terjalin melalui media sosial.

Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) menyatakan AA dan RH dilaporkan sempat akan melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan menyumbangkan dana kepada entitas-entitas radikal di luar negeri, temasuk kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan teror di Indonesia.

MHA mengatakan tidak satu pun dari ketiga wanita Indonesia itu diketahui memiliki rencana melakukan tindakan kekerasan di Singapura, tetapi radikalisasi dan hubungan mereka dengan kelompok di luar negeri telah menjadikan ancaman keamanan bagi negara.

 

KBRI Singapura pun terus mengikuti perkembangan kasus ini.

Baca Juga: Aktif Berkomunikasi dengan ISIS, 3 Teroris Wanita Asal Indonesia Ditahan di Singapura

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: