Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulteng Pacu Program Kementan Gerakan Percepatan Olah Tanah

Sulteng Pacu Program Kementan Gerakan Percepatan Olah Tanah Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Tim Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan dan Ditjen Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) dan percepatan tanam padi, jagung dan kedelai di Kabupaten Donggala, Poso, Parigi Moutong dan Siggi. Gerakan ini sebagai upaya percepatan dan pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk GPOT di tingkat lapangan ini menyasar lahan seluas 100 hektare di Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso 100 ha, Kabupaten Parigi Moutong 100 ha, dan Kabupaten Sigi 100 ha.

Kepala Seksi Seralia Kabupaten Donggala, Oktavius Palembangan berharap, dengan alokasi kegiatan percepatan tanam padi di lahan kering, petani makin tergerak untuk melakukan percepatan tanam.

"Percepatan tanam terutama pada lahan-lahan yang sudah selayaknya bisa tanam," ungkap Oktavius di Donggala, Rabu (25/9/2019).

Baca Juga: Bangunkan Pertanian Papua, Kementan Garap Lahan Rawa hingga Guyur Bantuan Strategis

Sementara itu, Kepala Seksi Seralia Sulteng, Arbit mengajak para petani mengoptimalkan lahan-lahan yang belum produktif. Misalnya, lahan-lahan tadah hujan, lahan pekarangan, lahan di bawah tegakan, dan lahan lain yang sumber airnya terbatas, serta lahan yang ketersediaan airnya masih cukup dapat memanfaatkan lahan tersebut

"Saya mengajak petani untuk lebih mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang dimiliki. Kami di provinsi dan pusat siap untuk mendukung bantuan benihnya," ujarnya.

Arbit menambahkan, pada dasarnya kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mendorong petani melakukan proses percepatan tanam pada lahan-lahan yang sudah semestinya melakukan penanaman, terutama di September agar berkontribusi pada produksi padi di 2019. Perlu diketahui luas pertanaman sampai 24 September di Sulteng 9.300 hektare dari target 17 ribu hektare.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk mengejar kekurangan di bulan September," terangnya.

Hal senada disampaikan perwakilan Tim Liaison Oficer Upaya Khusus (Upsus), Roland Hutadjulu bahwa saat ini pemerintah pusat menyediakan bantuan benih untuk kegiatan padi lahan kering maupun jagung untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang sumber airnya terbatas.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: