Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO untuk menangguhkan pengerahan rudal yang dilarang dalam perjanjian Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah atau INF di Eropa. Desakan itu disampaikan dalam sebuah surat kepada aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut.
Perjanjian Angkatan Nuklir Jangka menengah 1987 resmi mati pada 2 Agustus 2019 karena AS menarik diri.
Ada kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa Rusia dan AS menuju ke arah perlombaan senjata setelah matinya Perjanjian INF. Washington keluar dari Perjanjian INF dengan alasan Moskow melanggar ketentuan dalam perjanjian. Rusia membantah dan menuduh balik AS yang melanggarnya.
Baca Juga: Putin soal Senjata Nuklir: Rusia Ciptakan untuk Seimbangkan Strategis Global
Seroang diplomat senior Moskow sebelumnya juga telah meminta AS untuk mengumumkan moratorium penempatan rudal jarak pendek dan menengah berkemampuan nuklir di Eropa.
"Kami mendesak Anda untuk mendukung upaya kami dengan mengumumkan moratorium NATO pada penyebaran rudal berbasis darat yang mirip dengan yang diumumkan oleh Rusia," tulis Putin kepada aliansi militer Barat, seperti dikutip dari surat kabar Kommersant, Kamis (26/9/2019).
Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: