Massa Demo Panggil TNI: Mana Saptamargamu?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah mahasiswa dari 13 universitas di Indonesia, buruh, dan juga pemuda melakukan aksi demonstrasi di depan Markas Besar TNI, kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.

Salah satu juru bicara dari massa yang enggan disebut namanya itu mengaku jika mereka sudah melakukan aksinya sejak Rabu kemarin, dan memutuskan untuk menginap di depan Mabes TNI hingga hari ini.

Mereka pun membangun tempat yang menandakan aksinya di pinggir jalan, dan sekitaran area galian tanah. Di lokasi turut dipasang spanduk-spanduk yang menyuarakan Pancasila dan kehadiran TNI untuk rakyat.

Baca Juga: Soal Demo di DPR, Mahfud Bilang: Silakan Aksi, Asal Tak Merusak

"Wahai TNI tunjukkan sumpah prajurit dan saptamargamu. Bersama rakyat, kita tegakkan Pancasila. Selamatkan bangsa ini dari perpecahan NKRI," bunyi tulisan pada salah satu spanduk yang dipasang.

Salah satu mahasiswa berujar bahwa mereka amat menantikan kehadiran TNI untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang beberapa waktu belakangan ini menimpa bumi ibu pertiwi. Salah satunya yang ramai-ramai digugat adalah pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) KUHP oleh DPR RI adalah berpusat pada masalah sistem.

Sistem menurut mereka saat ini tidak berlandaskan pada dasar bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Oleh sebab itu, mereka berharap TNI mampu turun ke jalan bersama-sama untuk menegakkan sistem Pancasila itu.

"Nah salah satu elemen bangsa kan ada aparat TNI, yang mana di dalam saptamarga TNI itu ada untuk menegakkan Pancasila, dan melindungi rakyat," ujar juru bicara itu, Kamis (26/9/2019).

Baca Juga: Ajak Mahasiswa Berdebat, Kekayaan dan Aset Menteri Yasonna Laoly Bikin Terbelalak!

"Kita ingin mengajak TNI untuk itu, kita ingin berjuang bersama-sama dengan TNI, kita mengajak TNI untuk turun ke jalan bareng kita. Memperjuangkan untuk menegakkan sistem Pancasila itu," lanjutnya.

Namun sayangnya, hingga kini, aksi yang mereka lakukan belum disambut oleh pihak TNI. Akan tetapi, mereka mengaku akan tetap berada di sana sampai diperbolehkan melakukan dialog, dan turun bersama-sama menegakkan Pancasila terhadap pemerintah pusat.