Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bankir Rusia: IMF Harus Mati!

Bankir Rusia: IMF Harus Mati! Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak semua pihak menganggap lembaga keuangan dunia International Monetary Fund (IMF) itu penting. Salah satunya adalah CEO Russia's Sberbank Herman Gref. Ia bahkan menyatakan lembaga audit itu seharusnya sudah tidak ada lagi alias mati.

"Tak banyak yang bisa saya katakan tentang lembaga-lembaga audit tertinggi, tapi untuk organisasi internasional, seperti IMF, mereka harus mati," kata Gref saat menyampaikan pidatonya di Kongres ke-23 International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI), Rabu (25/9/2019), seperti dikutip dari rt.com.

Bankir yang telah mengepalai bank terbesar di Rusia sejak 2007 itu menilai, lembaga watchdog ini tidak mampu menemukan kebutuhan reformasi. Sesuatu yang harusnya sudah lama didiskusikan, katanya.

Baca Juga: Argentina Jadi Prioritas Utama Direktur IMF yang Baru

Organisasi internasional lain juga semestinya tidak bergantung pada lembaga ini. Sebab, IMF hanya menawarkan cara-cara kuno dalam menyelesaikan masalah.

Pernyataan keras Gref itu bukan tak beralasan. Rusia punya sejarah sendiri dengan IMF. Negara ini pernah mendapat pinjaman uang dari IMF setelah Uni Soviet runtuh, di tengah kondisi ekonomi tak menentu.

Saat Gref menjabat menteri ekonomi pada tahun 2000-an, organisasi ini meminta Moskow meningkatkan beban pajak yang saat itu memang sudah tinggi, mencapai 41 persen dari gross domestic product.

Akibatnya, Moskow berutang miliaran dolar kepada kreditor internasional. Namun, negara ini menolak mengikuti rekomendasi IMF terkait pajak dan mulai membayar utang-utangnya.

Baca Juga: BI Sambut Baik Pandangan IMF Soal Ekonomi RI

Tiga tahun sebelum jadwal, pada 2005 Rusia berhasil mengembalikan pinjaman ke IMF setelah mentransfer pembayaran terakhir yakni lebih dari US$3 miliar.

IMF dibentuk untuk mendorong pertumbuhan dan kestabilan ekonomi global dengan mengeluarkan kebijakan, saran, dan dana kepada negara anggota serta negara berkembang. Tujuannya untuk membantu negara-negara tersebut mencapai kestabilan ekonomi makro dan mengurangi kemiskinan. Namun pinjaman tersebut baru dapat dicairkan jika negara peminjam memenuhi syarat yang ditentukan IMF. Syarat yang kerap dinilai merugikan negara peminjam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: